Menperin Tantang Honda Ekspor 100 Ribu Motor

Jum'at, 29 Mei 2015 - 09:26 WIB
Menperin Tantang Honda Ekspor 100 Ribu Motor
Menperin Tantang Honda Ekspor 100 Ribu Motor
A A A
JAKARTA - Indonesia kian memperkuat struktur industri automotif nasional, agar negeri ini naik kelas dari sekadar pasar penjualan menjadi basis produksi pabrikan automotif dunia berorientasi ekspor.

Proses produksi pun mesti semakin banyak melibatkan perusahaan lokal dan juga bermitra dengan perusahaan pemasok suku cadang. Hal ini ditegaskan Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin beberapa waktu lalu.

Pada 2015 PT. AHM bakal mengekspor 30 ribu sepeda motor ke Filipina. “Dengan memperhitungkan kapasitas produksi dan SDM yang makin mumpuni, saya tantang mereka bisa ekspor hingga 50 ribu pada awal tahun depan dan menjadi 100 ribu pada akhir 2016,” kata Menperin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/5/2015).

Hingga saat ini, kapasitas produksi anak perusahaan Astra itu di pabrik Cikarang mencapai 1,1 juta unit per tahun. Jenis sepeda motor dikapalkan ialah merek Honda BeAT eSP berkapasitas 110 cc.

Menperin mengapresiasi PT. AHM yang mampu mendongkrak kandungan lokal hingga 98,8% dan melibatkan sebanyak 86 produsen komponen lokal. Sebanyak 21 mitra diantaranya merupakan pemasok skala UKM.

“Saya juga mengharapkan kepada produsen sepeda motor lainnya di dalam negeri agar dapat mengikuti langkah yang dilakukan oleh PT. AHM dalam melakukan terobosan ekspor untuk mengurangi defisit perdagangan Indonesia, pada sektor industri automotif secara keseluruhan,” tuturnya.

Menperin menegaskan, Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan ekspor automotif nasional. Untuk itu, strategi dan kebijakan pengembangan industri automotif nasional yang masih berorientasi domestik saat ini, harus disesuaikan.

Menperin mengharapkan kepada PT. AHM agar terus melakukan langkah-langkah terobosan guna meningkatkan ekspor dengan cara mengembangkan sepeda motor berukuran besar di atas 150 cc sesuai standar kualitas dan keamanan yang dipersyaratkan oleh pasar global terutama negara-negara maju seperti Eropa dan Jepang.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7515 seconds (0.1#10.140)