Peneliti UNS Kembangkan Baterai Lithium Ferofosfat

Senin, 07 September 2015 - 19:40 WIB
Peneliti UNS Kembangkan...
Peneliti UNS Kembangkan Baterai Lithium Ferofosfat
A A A
SOLO - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengembangkan baterai lithium ferofosfat. Baterai listrik rencananya akan segera disertifikasi dan memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Peneliti LPPM UNS Muhammad Nizam mengatakan, pihaknya kini tengah mengembangkan program listrik nasional. Prototipe mobil generasi satu, kedua dan ketiga saat ini telah dibuat.

Selain itu, juga dikembangkan komponen inti sebagai pengembangan mobil listrik nasional. Diantaranya baterai lithium ferofosfat yang saat ini telah memasuki tahap kesiapan teknologi (TKT) level ke enam. Bahkan dalam waktu dekat segera melangkah ke TKT level tujuh karena proses riset berfungsi dengan baik.

“Untuk tahun ini sudah mulai dengan cell lithium. Diharapkan nanti menjadi produk pertama dalam negeri yang memiliki standar SNI,” ungkap Muhammad Nizam di sela sela lokakarya spin Off pemasaran produk produk hasil penelitian pada dunia industri di Syariah Hotel Solo, Senin (7/9) siang.

Pihaknya menggandeng Badan Standardisasi Nasional (BSN) guna mencetuskan produk yang tersertifikasi dan berstandar nasional. Termasuk juga menyiapkan laboratorium pengujian. Dengan demikian, laboratorium pengujian nantinya menjadi ujung tombak terhadap produk baterai cell lithium ferofosfat berlabel SNI sebelum dipasarkan di Indonesia.

Selain untuk mobil listrik, baterai lithium ferofosfat juga bisa digunakan untuk penerangan jalan. Pihaknya kini tengah melakukan penjajakan dengan Pemkab Wonogiri untuk proyek penerangan jalan namun tidak berbasis listrik lagi.

Dari hasil pengujian, baterai memiliki kapasitas 3.000-3.500 life cycle. Artinya, satu hari adalah satu life cycle sekali dicas. Sehingga keberadaannya mampu bertahan sampai 3.500 hari atau sekitar sepuluh tahun. Selain itu juga akan dikembangkan untuk baterai handphone. Salah satu keunggulan yang dimiliki adalah dari segi keamanannya. Dari sisi ekonomi, produksi baru bisa mencapai break event point (BEP) adalah 10 ribu unit.

Ketua LPPM UNS Sulistyo Saputro melanjutkan, semua kegiatan riset dan pengabdian masyarakat harus mengarah kepada keunggulan perguruan tinggi (PT). Sebab, LPPM UNS sudah berstatus mandiri yang artinya tidak boleh asal comot sana sini terhadap topik riset.

Saat ini, 10% pendapatan UNS telah dialokasikan untuk kegiatan riset dan pengabdian masyarakat. Sesuai arahan Menteri Riset dan Perguruan Tinggi, para peneliti LPPM dapat mengkomersialisasikan agar dapat dimanfaatkan untuk kemakmuan rakyat.

“Kesulitan yang dihadapi pemerintah, seperti energi yang berbasis sumber daya alam (SDA) harus dapat diatasi para peneliti. “Sehingga riset mengenai baterai sistetis lithium dapat dikembangkan para peneliti UNS,” tandas Sulistyo.
(dyt)
Berita Terkait
Berebut Superpower Sains
Berebut Superpower Sains
Jokowi Akui Infrastruktur...
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan Buat Daya Saing Indonesia Lemah
Jaring Talenta Bidang...
Jaring Talenta Bidang Sains, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional 2020
Sains yang Nirmakna
Sains yang Nirmakna
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Berita Terkini
Bukti Terkuat Adanya...
Bukti Terkuat Adanya Kehidupan di Luar Bumi Ditemukan
4 jam yang lalu
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
5 jam yang lalu
Apple Siapkan Perangkat...
Apple Siapkan Perangkat Andalan untuk Gantikan iPhone
6 jam yang lalu
Hypernet dan Huawei...
Hypernet dan Huawei Jalin Kemitraan Strategis untuk Pemberdayaan Digital UKM
15 jam yang lalu
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
17 jam yang lalu
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan...
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya
19 jam yang lalu
Infografis
Pakistan Kembangkan...
Pakistan Kembangkan Rudal Canggih Jadi Ancaman bagi AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved