Ini Cara Astragraphia Hadapi Persaingan Bisnis Printing

JAKARTA - Persaingan bisnis printing di pasar global semakin ketat dengan segala macam aspek yang dihadapi. Dan Astragraphia selaku distributor tunggal Fuji Xerox di Indonesia memiliki strategi tersendiri untuk menghadapinya.

Chief Executive Planning & Marketing Astragraphia distributor Fuji Xerox Indonesia, Mangara Pangaribuan mengakui, pihaknya telah memiliki basis customer.

"Pelanggan kita juga sudah banyak di Indonesia. Tentunya teknologi-teknlogi terbaru dari Fuji Xerox akan kita bawa ke pelanggan-pelanggan kita di Indonesia, kalau produknya sudah launching di Indonesia," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Mangara melihat, setiap teknologi yang dihadirkan Astragraphia membuat bisnisnya lebih efektif, seiring dengan berbagai aplikasi maupun produk yang dimilik.

Itu dari sisi teknogi yang dihadirkan lewat produk baru. Tapi jika dari sisi sistem penjualan lain lagi. "Dari sistem penjualan, kita menggunakan sistem rental dan lepas. Kalau sistem rental itu kita akan sewakan dengan harga Rp3 juta sampai Rp3,5 juta, tapi kalau jual lepas itu mulai dari harga Rp35 juta sampai harga ratusan juta tergantung pada ukuran," paparnya.

Sedangkan dari sisi after sales service, Astragraphia komitmen dengan garansi yang diberikan. "Kita punya repon time 3 jam, saat customer memanggil bahwa ada kerusakan, maka mesin dalam 3 jam harus sudah beres. Kalau dalam 3 jam belum ready maka akan kita potong harga kontrak service-nya, malah kita kembalikan 10%," jelas Mangara.

Dan siang ini, Fuji Xerox melalui PT Astra Graphia Tbk (AG) sebagai distributor tunggal terus melakukan inovasi untuk merambah pasar non xerography di Indonesia. Meliputi teknologi Solusi Scan Translation, Solusi 4K Optical HDMI data transfer dan Fuji Xerox Image.

Baca:
Fuji Xerox Saat Ini Tak Sekedar Mesin Foto Copy