Bos Mitsubishi Mengundurkan Diri

Rabu, 18 Mei 2016 - 21:02 WIB
Bos Mitsubishi Mengundurkan Diri
Bos Mitsubishi Mengundurkan Diri
A A A
TOKYO - Eksekutif puncak Mitsubishi Motors memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya terkait kasus manipulasi efisiensi bahan bakar yang melibatkan ratusan ribu mobil di Jepang. Skandal ini membuat kepercayaan publik terhadap perusahaan turun.

Dilansir dari CNN Money, Rabu (18/5/2016), perusahaan mengungkapkan Presiden Mitsubishi Motors Tetsuro Aikawa dan Wakil Presiden Ryugo Nakao secara resmi akan mengundurkan diri dari jabatannya per 24 Juni 2016, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Mitsubishi (MSBHF) mengakui telah membuat kesalahan terkait data efisiensi bahan bakar yang melibat 13 model kendaraan yang diproduksinya. Atas kasus ini, investor bereaksi menghapus sekitar 32% nilai saham perusahaan dalam sebulan.

Kejatuhan semakin melebar, menempatkan prospek keuangan perusahaan berada pada risiko buruk. Demi menyelamatkan perusahaan, Mitsubishi harus rela melepaskan saham utamanya kepada Nissan (NSANF) sebesar 34% dengan kesepakatan akuisisi USD2,2 miliar atau sekitar Rp29 triliun.

Atas keputusan tersebut, Nissan menjadi pemegang saham utama dan berupaya membantu mengarahkan perusahaan keluar dari krisis.

Mitsubishi mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa manajer perusahaan berada di bawah tekanan untuk mengimbangi tingkat ekonomis bahan bakar sesuai dengan peraturan di Jepang.

Mitsubishi mengakui menghadapi pekerjaan yang sulit membangun kembali kepercayaan pelanggan.

Kasus manipulasi bahan bakar juga menimpa Suzuki Motor. Mereka meminta maaf karena telah menggunakan metode pengujian yang tidak tepat pada 16 model mobilnya.

Perusahaan mengatakan bahwa metode pengujian bahan bakar tidak sesuai peraturan pemerintah Jepang. Namun, mereka berdalih berdasarkan penyelidikan internal tidak menemukan bukti manipulasi.

Suzuki menyebutkan tidak melihat kebutuhan untuk merevisi data efisiensi bahan bakar karena tidak berbeda secara signifikan dari hasil tes yang telah dilaporkan terhadap pemerintah Jepang.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1095 seconds (0.1#10.140)