Nasib Suzuki Motor Malaysia Diprediksi Seperti Mobil

Rabu, 24 Agustus 2016 - 19:14 WIB
Nasib Suzuki Motor Malaysia Diprediksi Seperti Mobil
Nasib Suzuki Motor Malaysia Diprediksi Seperti Mobil
A A A
KUALALUMPUR - Pasar Malaysia menilai selain motor, mobil Suzuki sebelum diambil alih Proton mobil-mobil keluaran Suzuki mobil kurang diminati di Malaysia. Paska Suzuki mengumumkan menutup pabrik motor mereka, pasar Malaysia saat ini menunggu siapa penyelamat Suzuki motor Malaysia pabrik yang sudah berdiri sejak tahun 1971.

Pasar Malaysia sangat menyayangkan penutupan Pabrik perakitan motor Suzuki di Prai, Penang Malaysia, mereka berharap nasib Suzuki motor sama seperti mobil. Apalagi sejak pengumum penutupanitu, Pabrik Suzuki motor masih beroprasi sampai batas waktu yang belom mereka tentukan.

" Hingga saat ini mereka masih beroperasi seperti biasa tetapi sedang dalam perencanaan merestrukturisasi akibat dari penghentian operasi produksi mereka. Untuk saat ini, semua stok telah siap dipasang dan akan dijual seperti biasa di distributor-distributor resmi mereka. Model CKD Suzuki yang masih dalam penyimpanan terdiri dari Adress, SkyDrive, Nex, Step125, Shogun Axelo, Smash dan Belang," tulis Mekanika.

Menurut Mekanika, sejak dari zaman Lion Suzuki, mobil Suzuki tidak sukses. Hanya Vitara, Jimny dan Swift saja yang diterima dipasaran, sementara untuk Model-model seperti ER-V dan Kizashi tak laku dan hal tersebut membuktikan Mobil Suzuki susah cari makan di Malaysia.

Hal ini Dibuktikan dengan diambil alihnya Suzuki Malaysia Automobile Sdn Bhd, oleh Proton Holdings Bhd dengan mengakuisisi 29 pusat servis Suzuki yaitu 25 diantaranya merupakan pusat layanan 3S dan empat 4S.

Dengan itu, semua pusat servis kini dikonversi menjadi antara cabang Proton. Pengambilahan ini turut membuka kesempatan kepada para distributor Suzuki untuk mengembangkan bisnis mereka termasuk menjual model Proton.

Menurut CEO Proton, Dato 'Abdul Harits Abdullah, hal ini adalah tindak lanjut dari perjanjian sepaham yang ditandatangani pada 15 Juni 2015 yaitu di antara Proton, DRB-Hicom dan Suzuki.

"Kerjasama ini dilihat sebagai satu lagi langkah bagi Proton untuk bergerak lebih progresif dan mengembangkan lagi jaringan distribusi, vendor, keterampilan tenaga kerja, berbagi platform dan teknologi," ujar Harith.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8199 seconds (0.1#10.140)