Uber Kehilangan USD1,27 Miliar pada Semester I 2016

Sabtu, 27 Agustus 2016 - 10:27 WIB
Uber Kehilangan USD1,27 Miliar pada Semester I 2016
Uber Kehilangan USD1,27 Miliar pada Semester I 2016
A A A
NEW YORK - Aplikasi layanan angkutan umum, Uber dilaporkan mengalami kerugian USD1,27 miliar atau sekitar Rp16,77 triliun pada semester I 2016. Kehilangan uang sebesar itu bagi startup yang memiliki nilai USD62,5 miliar tersebut mungkin bukan masalah besar.

Bloomberg mencatat mayoritas kerugian Uber berasal dari subsidi perusahaan terhadap driver-nya yang beroperasi di China. Di mana Uber terkunci dalam pertempuran gila-gilaan dengan aplikasi tuan rumah, Didi ChuXing.

Menyadari mereka tidak akan bisa mengalahkan Didi, Uber mengurangi kerugian dengan menjual operasinya di China. Melalui langkah tersebut, Uber berharap tidak akan mengalami kerugian lagi yang berhubungan dengan China pada neraca setelah Agustus 2016.

Di sisi lain, prospek perusahaan di tanah kelahirannya, Amerika Serikat (AS) relatif aman. Dalam sebuah wawancara pada awal tahun lalu, CEO Uber Travis Kalanick mengatakan, meski kehilangan banyak uang di China, tapi operasinya di AS stabil. "Kami menguntungkan di Amerika Serikat," ujarnya, seperti dilansir dari The Verge.

Namun pada kuartal kedua 2016, Uber secara umum kehilangan USD750 juta, termasuk USD100 juta di AS. Hal ini karena perang tarif dengan Lyft. Uber menurunkan tarif, dan Lyft kembali menurunkan tarif mereka, sehingga memaksa kedua perusahaan meningkatkan subsidi terhadap driver untuk menebus tarif sangat murah.

"Lyft mendorong keras mereka (Uber) tahun ini, yang merupakan salah satu alasan mereka harus menyerah dari China," kata Evan Rowley, profesor bisnis di Columbia University.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5877 seconds (0.1#10.140)