Polisi Sesalkan Samsung Tak Mau Akui Produknya Berbahaya

Kamis, 15 September 2016 - 19:02 WIB
Polisi Sesalkan Samsung Tak Mau Akui Produknya Berbahaya
Polisi Sesalkan Samsung Tak Mau Akui Produknya Berbahaya
A A A
FLORIDA - Meledaknya Samsung Galaxy Note 7 dan S7 membuat kredebilitas perusahaan asal Kore Selatan ini dipertanyakan. Masalah meledaknya baterai Samsung Galaxy Note 7 dan S7 rupanya membuat Samsung takut kehilangan pelanggan dengan tak mengakui kalau kedua produk itu berbahaya.

Masalah reputasi bagi Samsung adalah bahwa kebanyakan orang tidak bisa membedakan Note 7 dan S 7 serta produk Samsung lainya. Bahkan yang terbaru ledakan akibat Samsung Galaxy Note 7 kembali terjadi di depan kantor polisi St Lucie dekat pelabuhan Florida Amerika Serikat.

Departemen Kepolisian St. Lucie sangat menyalahkan Samsung dalam menciptakan produknya "Samsung 7 telepon.

" Ini adalah pengawasan linguistik kecil, tapi meledaknya Galaxy S7 setelah heboh Galaxy Note 7 meledak, Samsung selalu lempar kesalahan ke baterai. Apa lagi, laporan meledak S7 juga muncul, ketika Galaxy Note 7 sedamg ditangani, ditambah kasus terbaru di depan kantor kami," tutur Juru bicara Kepolisian St Lucie seperti dilansir, Theverge, Kamis (15/6/2016).

Sementara itu, Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat memperingatkan konsumen untuk berhenti menggunakan Samsung Galaxy Note karena risiko meledak baterai.

Bahkan Federal Aviation Administration AS untuk menghindarii ledakan, Samsung Galaxy Note7 dilarang dibawa dalam penerbangan

Analis teknologi Rob Enderle dari Enderle Group mengatakan Samsung mungkin terpaksa untuk "membunuh Galaxy Note 7, dan berpikit akan melompat ke versi berikutnya, Note 8.

" Namun tidak akan menarik simpati pasar, karena mereka sudah takut dan krisis kepercayaan terhadap produk (Galaxy Note 7)," kata Rob
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1575 seconds (0.1#10.140)