Messanger App yang Semakin Personal

Minggu, 25 September 2016 - 12:13 WIB
Messanger App yang Semakin Personal
Messanger App yang Semakin Personal
A A A
JAKARTA - Hampir setiap hari kita melakukan komunikasi dan berinteraksi baik itu dua arah maupun satu arah. Karena sifatnya yang sangat lekat dan tidak bisa dipisahkan, bagi sebuah industri atau bisnis jelas ini adalah ladang emas.

Hal tersebut terlihat jelas dari pengalaman saya di industri telekomunikasi, dimana layanan telepon dan pesan singkat selalu mengalami peningkatan. Dengan hadirnya teknologi digital, layanan komunikasi dan interaksi disulap tidak sekadar menjadi alat, namun media dimana segala macam kebutuhan sehari-hari disematkan.

Yang paling terlihat adalah kehadiran aplikasi internet messenger. Disini cara berkomunikasi memang sedikit dikompres lewat sebuah teks. Namun kenyataannya komunikasi lewat suara tetap bisa dihadirkan, bahkan sekaligus dengan video yang lebih menarik.

Komunikasi pun sangat dibutuhkan dalam proses bekerja, apalagi dalam tim. Layanan komunikasi dapat dibalut sedemikian rupa sehingga interaksi di dalamnya tidak mengganggu pekerjaan. Melainkan justru membantu kolaborasi dalam bekerja sehingga menjadi lebih mudah.

Berangkat dari situ, messenger app saat ini dipoles dengan beragam fitur yang menunjang kolaborasi dalam bekerja. Misalnya bisa berbagi data dalam bentuk dokumen yang dapat dilakukan lewat messenger app dan langsung tersimpan di layanan cloud.

Komunikasi dan interaksi yang terjadi di dalam messenger app pun terus dieksplorasi untuk dapat terus melekat, juga memenuhi kebutuhan penggunanya. Alhasil fitur yang tidak berkaitan dengan komunikasi pun seperti gaya hidup pun disisipkan.

Di era e-commerce, messenger app dibuat semakin personal. Siapa yang ingin berbicara mesin penjawab yang kaku? Tentu saja messenger app bisa menjadi cara berkomunikasi antara penjual dan pembeli dengan lebih personal dan berpotensi lebih berhasil terjadinya transaksi.

Berkutat dengan messenger app juga tidak berarti kita sibuk dengan lawan bicara dan ketinggalan informasi. Pada messenger app bisa disediakan newsfeed yang bisa dibaca dan dibagikan untuk menjadi bahan pembicaraan.

Jadi komunikasi dan interaksi di dalamnya menjadi semakin universal, terjadi dimana saja dan pada apa saja. Bukan tidak mungkin nantinya aplikasi yang menjadi media komunikasi dapat mencerna beragam informasi di dalamnya dan bisa mengerti apa yang diinginkan penggunanya, layaknya smart assistant yang belajar dari tingkah laku penggunanya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8262 seconds (0.1#10.140)