Diklaim Melebihi Manusia, Robot Seks Akan Dites Pakar Teknologi

Selasa, 22 November 2016 - 14:46 WIB
Diklaim Melebihi Manusia, Robot Seks Akan Dites Pakar Teknologi
Diklaim Melebihi Manusia, Robot Seks Akan Dites Pakar Teknologi
A A A
LONDON - Klaim perusahaan pencipta robot seks, Abyss Creation yang menyatakan urusan kenikmatan robot seks melebihi bercinta dengan manusia akan segera dibuktikan. Akademisi bidang robotika dan interaksi manusia-komputer akan datang bersama-sama di University Goldsmiths, London, untuk menguji robot seks.
Baca: Super Canggih, Kenikmatan Robot Seks Diklaim Melebihi Manusia



Konferensi internasional mengenai seks dengan robot, yang pernah dilarang oleh Malaysia, akan diselenggarakan di Universitas London. Pakar dan dosen Universitas Goldsmiths, Dr Kate Devlin, ahli yang menjadi kontroversial esai 'Dalam Pertahanan dari Sex Robots' akan datang sebagai pembicara.

Para ahli percaya minat di bidang interaksi manusia-komputer terus meningkat, dengan film, TV dan bahkan menjadi perdebatan akademis, karena akan mengalihkan perhatian kepada hubungan manusia dengan teknologi.

"Saya pikir robot bisa menjadi kekasih kita di masa depan, Apakah cinta harus membalas agar valid?, segera akan diuji" kata Dr Devlin, seperti dilansir dari Mirror, Selasa (22/11/2016).

Dolls Seks telah diresmikan dengan menggunakan teknologi untuk menciptakan ilusi. Robot yang disebut 'Hot Sophia' akan memberitahu pewawancara, dia seorang 'gadis' dan ditugaskan untuk menggoda.



Rencananya Hot Sophia akan berbicara pada acara Kongres Internasional tentang Cinta dan Seks dengan Robot, bersama dengan akademisi lain dan profesional di bidang industri tersebut.

Dan masih banyak sesi menarik yang rencanakan pada acara ini, seperti sesi robot humanoid, emosi robot dan kepribadian, teledildonics (cybersex mainan), hardware seks elektronik cerdas, robot hiburan dan banyak lagi.

Penelitian yang dipresentasikan pada kongres akan ditinjau dan disusun menjadi sebuah edisi khusus jurnal Ilmu Komputer dan University Goldsmiths setuju untuk menjadi tuan rumah konferensi setelah itu dilarang Malaysia untuk menjadi "ilegal", menurut laporan BBC.

(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6851 seconds (0.1#10.140)