Tahun Depan Toyota Bidik Tiga Negara Baru untuk Tujuan Ekspor

Selasa, 20 Desember 2016 - 11:19 WIB
Tahun Depan Toyota Bidik Tiga Negara Baru untuk Tujuan Ekspor
Tahun Depan Toyota Bidik Tiga Negara Baru untuk Tujuan Ekspor
A A A
JAKARTA - Selain memproduksi untuk kebutuhan lokal, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga memproduksi untuk memenuhi pasar ekspor. Bahkan Wakil Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono mengungkapkan akan ada tujuan ekspor baru di 2017.

Menurut Warih ada beberapa tujuan negara lagi yang akan menjadi sasaran ekspor Toyota. Rencananya, pengiriman mulai akan terealisasi pada tahun depan.

“Tahun depan kita ada new destination yaitu Vietnam, Argentina dan Maroko. Terkait dengan volume belum banyak. Yang terpenting bahwa hal ini menunjukkan kalau kami punya kesempatan untuk terus ekspansi ke negara-negara tersebut,” ujar Warih belum lama ini.

Pengiriman dilakukan dalam keadan completely built up (CBU/utuh) dan hanya untuk model Innova terbaru saja.

Saat disinggung terkait volume ekspor Warih melanjutkan, masih belum ada kenaikan signifikan. Ketiganya itu masih penetrasi, jadi jumlahnya tidak besar.

“Memang volumenya belum signifikan untuk awal-awal pengiriman. Namun tidak menutup kemungkinan, ketika produk yang ada ternyata disukai, maka akan ada eskalasi volume ekspor,” ucap Warih.

Terhitung pada periode Januari- September 2016, TMMIN mengklaim telah mengekspor 123.700 unit mobil dalam kondisi utuh (completely built up/CBU), kemudian completely knocked down (CKD/terurai) hingga 34.500 unit.

Produk-produk ekspor ini dikirim ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, Pasifik, serta Timur Tengah. Toyota baru saja menerima penghargaan sebagai produsen dengan ekspor terbaik dari Kementerian Perdagangan, Primaniyarta Award 2016.

Tahun Depan Tidak akan Ada Peningkatan.

Diprediksi total ekspor mobil di 2017 tidak akan mengalami peningkatan. Tahun depan ekspor masih belum bergerak. Karena seperti GCC (Gulf Cooperation Council/GCC) itu mungkin perlu waktu 2-3 tahun untuk recover. Diperkirakan tahun depan masih di kisaran 160.000-an.

GCC merupakan Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk. Diungkapkan Warih permintaan mobil buatan Indonesia dari negara-negara tersebut diprediksi anjlok. Pasalnya, ekspor untuk negara GCC menyumbang hampir 30 persen.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9863 seconds (0.1#10.140)