Petani di Amerika Tengah Ciptakan Energi dari Air Limbah Kopi

Sabtu, 30 Agustus 2014 - 13:01 WIB
Petani di Amerika Tengah Ciptakan Energi dari Air Limbah Kopi
Petani di Amerika Tengah Ciptakan Energi dari Air Limbah Kopi
A A A
JAKARTA - Energi dari proyek air limbah kopi yang dilakukan oleh UTZ Certified membuktikan memungkinkan untuk menciptakan energi. Sekaligus melindungi sumber daya air dengan memberi perlakuan pada limbah pembuangan pabrik pengolahan kopi.

Proyek ini dimulai pada 2010 dengan tujuan untuk menjawab masalah-masalah lingkungan hidup dan kesehatan yang disebabkan oleh air limbah yang dihasilkan oleh industri kopi.

Sistem-sistem perlakuan air limbah kopi yang dibuat khusus dan mekanisme perlakuan limbah padat dipasang di delapan perkebunan kopi di Nikaragua, sepuluh di Honduras dan satu di Guatemala.

Dampak positif proyek ini terhadap lebih dari 5.ooo orang di kawasan tersebut telah menginspirasi UTZ Certified untuk meniru gagasan serupa di negara-negara lain.

Amerika Latin menghasilkan sekitar 70% kopi yang ada di dunia dan merupakan benua di mana 31% sumber daya air segar berada. Namun produksi kopi menghasilkan air limbah dalam jumlah besar secara teratur dibuang tanpa diolah terlebih dahulu ke sungai-sungai. Ini berdampak pada flora dan fauna air serta masyarakat yang tinggal di hilir.

Air limbah kopi biasanya bercampur dengan limbah organic dan memiliki toksisitas tinggi berdampak pada tanah. Serta menghasilkan sejumlah besar emisi gas metana yang sangat berpengaruh pada perubahan iklim.

Hasil yang dicapai oleh proyek ini mulai dari pencegahan deforestasi tanaman asli. Selain itu menciptakan lingkungan dalam ruang yang lebih sehat dari penggunaan kayu bakar untuk memasak.

Selain itu hasil positif lainnya adalah penggunaan air selama pengolahan kopi berkurang lebih dari 50%. Menghasilkan biogas dalam jumlah signifikan yang digunakan sebagai bahan bakar di rumah tangga dan pabrik pengolahan kopi serta pencegahan lepasnya emisi gas rumah kaca.

“Produksi kopi hanya bisa berkelanjutan ketika air digunakan secara efisien dan air yang tercemar dari proses pengolahan basah mendapat perlakuan. Ekosistem setempat tidak mempunya kapasitas untuk membersihkan limbah air yang telah tercemar dalam jumlah besar,” kata Han De Groot, direktur eksekutif UTZ Certified.

“Masyarakat pedesaan dan produksi kopi secara hakiki tergantung pada pasokan air segar yang sudah tersedia. Sehingga jika kita ingin membicarakan kopi yang dihasilkan dengan cara yang lestari, maka air limbah harus mendapat perlakuan ketika dilepaskan ke lingkungan alam.” lanjutnya dalam keterangan tertulis pada Sindonews, Sabtu (30/8/2014).

UTZ Certified saat ini memperkenalkan teknologi ini di Peru dan Brazil. Selain itu UTZ berharap untuk mendapatkan dukungan industry dan dana lebih lanjut untuk meniru gagasan serupa di Afrika dan Asia.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8533 seconds (0.1#10.140)