BBN B20 Akan Berkontribusi Penghematan Negara Rp72,4 T

Sabtu, 25 Oktober 2014 - 16:59 WIB
BBN B20 Akan Berkontribusi Penghematan Negara Rp72,4 T
BBN B20 Akan Berkontribusi Penghematan Negara Rp72,4 T
A A A
BANDUNG - Penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) B20 (Biodiesel 20% + solar 80%) akan mengurangi impor solar dan menghemat uang negara sebesar USD6 miliar atau setara Rp72,4 triliun. Selama ini, Indonesia mengimpor 40% Solar dalam negeri yang hampir tiap harinya menghabiskan uang sebesar Rp1 triliun.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, peningkatan kualitas dari B10 (Biodiesel 10% + solar90%) menjadi B20 merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam mengurangi konsumsi BBM.

"Ini kan sudah berkali-kali uji coba dan lancar. Jadi dipastikan jika tidak ada halangan berarti akan berjalan di 2016 dan berkontribusi mengurangi impor serta menghemat uang negara sebesar USD6 miliar," ujarnya, Sabtu (25/10/2014).

Penghematan itu terjadi karena selain tidak impor juga semua produksi B20 murni dilakukan di dalam negeri, yaitu dengan mengolah dari minyak jelantah yang dihasilkan kelapa sawit.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil minyak sawit (CPO) terbesar di dunia. Produksi tiap tahunnya mencapai 30 juta ton dan mengekspor sebanyak 20 juta ton pertahun. Jika satu ton diolah menjadi biodiesel, bisa menghasilkan 20.000 barel.

"Teknologi kita sudah mampu mengolah B20 menjadi bahan bakar yang 99% mendekati solar murni (B0). Lab kami di Puspiptek Serpong terus mengembangkan biodiesel dan memastikan B20 itu berfungsi selayaknya B0," Kepala Balai Rekayasa Disain dan Sistem Teknologi (BRDST) BPPT, Puspiptek Serpong, kata Riza.

Sementara Abdul Rochim, pengurus Gaikindo bidang Transportasi, Lingkungan dan Infrastruktur yang ikut dalam uji jalan ini merasa cukup puas dengan tes jalan ini.

"Kami selalu mendukung program pemerintah terutama terkait dengan pengurangan konsumsi BBM. Mengenai uji jalan ini, kita sama-sama melihat tidak ada masalah terhadap mesin. Tapi kami tetap menunggu rekomendasi teknis dari BPPT dan Ditjen EBTKE terkait B20 ini," ujar Rochim.

(Baca: Uji Jalan Lancar, BBN B20 Siap Digunakan)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9214 seconds (0.1#10.140)