Land Rover Akan Adukan Land Wind ke Pemerintah China

Jum'at, 21 November 2014 - 17:31 WIB
Land Rover Akan Adukan Land Wind ke Pemerintah China
Land Rover Akan Adukan Land Wind ke Pemerintah China
A A A
GUANGZHOU - Tidak ada yang menyangkal Guangzhou Auto Show menarik perhatian para penggila automotif. Hingga menjadikan kancah ini sebagai wadah adu produk unggulan produsen mobil.

Namun dari sekian mobil baru yang dipamerkan, dua merek ini yang paling menyedot perhatian, yaitu Landwind X7 dan Range Rover Evouqe. Duel antara peniru dan yang ditiru.

Land windLand wind

Sang peniru adalah Lanwind yang memboyong crossover kompak bernama X7. Mobil yang sebelumnya memakai kode E32 ini terlihat mencolok dengan desain yang identik dengan Range Rover Evoque.

Uniknya Range Rover juga turut memamerkan Evoque yang kini telah resmi diproduksi di negara Tirai Bambu tersebut. Persaingan semakin panas lantaran X7 dibanderol hanya sepertiga harga Evoque.

X7 dibanderol USD22 ribu atau sekitar Rp267 juta, sedangkan Evoque dibanderol USD63 ribu. Tidak berhenti pada perbedaan harga, X7 memiliki keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki Evoque.

Dengan harga tersebut, konsumen dapat memiliki desain Evouge dan jantung turbo 2.0-liter 4-silinder dari Mitsubishi. Tenaga dikawinkan transmisi manual 6-percepatan atau otomatik 8-percepatan.

Jengkel

Tentu hal ini membuat gerah Land Rover, sebab diatas kertas sang peniru jelas lebih unggul dari yang ditiru. Pabrikan asal Inggris inipun terang-terangan menyatakan keberatan dengan sikap Landwind.

"Desain merupakan kekayaan intelektual yang dimiliki oleh Jaguar Land Rover, dan jika Anda menyalin maka Anda melanggar peraturan internasional yang berlaku di seluruh dunia," ujar CEO Land Rover Ralph Speth yang dilansir dari Carbuzz, Jumat (21/11/2014).

Ralph menegaskan, Land Rover segera menyampaikan keluhan kepada pejabat China. Meminta pemerintah China bertindak karena kasus pencurian kekayaan intelektual merupaan aib bagi integritas negara.

"Saya akan bicara dengan pejabat China. Saya tidak bisa membayangkan para pejabat China akan senang setiap tindakan yang merusak kredibilitas negara. Apa yang telah kita lihat saat ini adalah tidak benar," pungkasnya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4695 seconds (0.1#10.140)