Tips Memotret Menggunakan Kamera Smartphone

Senin, 26 Januari 2015 - 22:43 WIB
Tips Memotret Menggunakan Kamera Smartphone
Tips Memotret Menggunakan Kamera Smartphone
A A A
TEKNOLOGI pada kamera smartphone sudah demikian canggih hingga sulit dibedakan dengan kamera digital sekelas DSLR sekalipun ketika sudah di-unggah di sosial media seperti Instagram. Nah, berikut ini adalah beberapa tips untuk memaksimalkan hasil foto dari smartphone:

Crop, Jangan Zoom
Kecuali Samsung Galaxy K Zoom yang menawarkan perbesaran (zoom) optikal, maka rata-rata perbesaran gambar yang ada pada smartphone adalah digital. Karena itu, lebih baik berpura-pura fitur ini tidak ada.

Mengapa zoom digital itu jelek? Jawabannya mudah. Di preview liveview pun Anda sudah bisa merasakan bagaimana kualitas gambar menurun jauh begitu Anda mulai ngezoom. Sebaliknya, teknik cropping hanyalah memangkas gambar yang sudah direkam.

Saat ini smartphone Rp2 jutaan pun sudah memiliki resolusi 5 megapiksel. Artinya walau sudah di-crop, tetap saja banyak resolusi tersisa. Sehingga gambar tidak akan pecah,dan detail tidak berkurang ketika diunggah ke sosial media.

Fungsi cropping sendiri adalah menghilangkan obyek atau detail foto yang dirasa menganggu, memfokuskan foto pada sebuah obyek tertentu, hingga memberikan efek dramatis.

Gunakan Edit, Jangan Filter
CEO Instagram Kevin Systrom terus memperbaiki kualitas filter di Instagram supaya pengguna bisa mendapatkan fungsi seperti halnya aplikasi editing foto biasa. Yang terbaru, lewat penambahan menu slider (geser). Mengapa? Karena hasil penggunaan efek filter akan membuat foto Anda menjadi terlalu berlebihan dan kehilangan “cerita”.

Lalu solusinya bagaimana? Ada banyak sekali aplikasi untuk mempermak gambar yang sangat baik. Misalnya saja SnapSeed, Photoshop Express, VSCO Cam, serta iPhoto. Aplikasi tersebut memberikan pilihan untuk mengolah gambar sesuai kebutuhan, seperti kontras, ketajaman, temperatur warna dan masih banyak lagi. Dengan begitu, proses editing yang dilakukan akan berbeda untuk setiap foto. Hasilnya pun akan jauh lebih baik dibanding sekadar mengaplikasikan satu filter untuk semua foto.

Selalu Hindari Fake Blur

Depth of field memang jadi tantangan besar untuk kamera smartphone. Lensa wide dan sensor kecil membuat efek bokeh sangat sulit dicapai. Tapi, memalsukannya justru jauh lebih buruk. Beberapa aplikasi editing memiliki efek blur. Namun, ketika diaplikasikan, hasilnya terlihat tidak natural. Bisa saja kita mengisolasi bagian-bagian tertentu dari sebuah obyek dan mengubahnya menjadi blur. Tapi, ini sangat sulit dilakukan. Jika kurang baik, lagi-lagi hasil foto terlihat palsu.

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk meletakkan titik fokus pada obyek tertentu di smartphone adalah ini: tempatkan di tengah layar, gunakan fitur touch to focus (jika ada).

Jangan Gunakan Flash
Flash yang ada pada smartphone bukan benar-benar flash. Memang terang sekali, tapi temperatur warnanya membuat hasil foto jadi jelek. Begitupun letaknya yang dekat dengan lensa, membuat mata obyek menjadi merah.

Lalu, bagaimana jika harus berfoto dalam pencahayaan rendah? Sayangnya, tidak ada pilihan lain. Sensor smartphone tidak cukup besar untuk merekam cahaya minim. Solusinya adalah mencari sumber pencahayaan alternatif. Misalnya neon sign, lampu temaram, serta sumber cahaya lain. Anda harus sedikit kreatif.

Ketahui Komposisi Foto
Yang membedakan foto dahsyat dan foto biasa adalah komposisinya. Untuk membuat komposisi foto yang luar biasa, tidak harus memakai kamera DSLR. Komposisi foto adalah bagaimana menempatkan benda-benda yang jadi obyek foto supaya bisa terbingkai dengan baik.

Salah satu aturan dari komposisi foto ini adalah rules of thirds. Lewat aturan ini, bidang foto dibagi menjadi tiga sama besar, baik horisontal maupun vertikal. Hasilnya adalah Anda memiliki 9 area yang sama besar.

Dengan mempelajari dan mengaplikasikan kompisisi foto, serta tahu bagaimana menutupi kekurangan smartphone dan memaksimalkan kelebihannya, dijamin foto yang diambil akan jauh lebih baik.

Pilah-Pilih Aplikasi Kamera
Tujuannya adalah lebih banyak memiliki kontrol terhadap hardware kamera. Aplikasi seperti Camera Awesome, misalnya, memungkinkan memotret dalam moda “burst”. Begitupun Camera+ yang memiliki beberapa kontrol yang tidak ada ditemukan di aplikasi standar. Untuk bisa menemukan aplikasi yang tepat memang harus banyak mencoba dan berani mengeksplorasi.

Alat Bantu
Ini tidak wajib. Tapi alat bantu seperti monopod atau tongsis bisa mempermudah Anda saat mengambil foto. Terutama untuk kondisi seperti jarak jauh atau dari sudut yang tinggi. Tongsis tentu saja juga dapat membantu Anda untuk mengabil selfie atau bersama-sama.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8857 seconds (0.1#10.140)