Nissan Sambut Positif Rencana Pertamina Keluarkan Pertalite

Selasa, 28 April 2015 - 18:39 WIB
Nissan Sambut Positif Rencana Pertamina Keluarkan Pertalite
Nissan Sambut Positif Rencana Pertamina Keluarkan Pertalite
A A A
JAKARTA - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menyambut positif rencana PT Pertamina (Persero) mengeluarkan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite. Peningkatan oktan dinilai baik dalam hal kualitas karena membantu kendaraan konsumen lebih efisien.

"Kita sambut positif kenaikan kualitas BBM karena juga bantu pabrikan mobil, daya tahan akan lebih lama dan servis lebih efisien," ujar GM of Marketing Strategy and Product Planning NMI Budi Nur Mukmin di Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Kendati demikian, lanjut Budi, dengan adanya Pertalite akan berimbas pada penjualan kendaraan Nissan. Sebab harga BBM baru dengan RON 90 ini dipastikan lebih mahal dari Premium (RON 88), namun tetap di bawah Pertamax (RON 92).

"Kalau harga kan fluktuatif ngikutin pasar. Kalau soal harga Pertalite kita tidak bisa ngatur, kita tidak bisa komentar. Pasar akan terpengaruh tapi jangka pendek, masyarakat akan adjusment (penyesuaian), bisa 3 sampai 6 bulan," tutur Budi.

Budi menyakinkan, secara garis besar produk Nissan tidak terpengaruh oktan Pertalite, sebab semua line up yang ditawarkan sebelumnya sudah diajurkan pakai Pertamax. Meski fakta dilapangan mencatat banyak konsumen yang pakai Premium.

"Produk Nissan tidak ada yang pakai Premium, pabrikan pakai Pertamax. Karena dari sisi engine pakai RON 92 yang pakai Premium akan ada penurunan performa. Untuk Pertalite, karena belum selevel Pertamax tetap ada pengaruh ke kinerja mesin," tambahnya.

Kendati demikian Budi mengaku konsumen Nissan yang pakai Premium sejauh ini tidak berpengaruh terhadap daya tahan mesin. Dia sendiri juga belum mengetahui spesifikasi resmi Pertalite, dan NMI juga belum melakukan studi kelayakan.

Di tempat berbeda, Direktur Eksekutif Komite Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin menilai, peluncuran Pertalite akan sia-sia karena tidak sesuai dengan engine technology yang memerlukan nomor oktan minimal RON 91/92.

Menurutnya Pertalite hanya pencampuran Premium dengan Pertamax. RON 88 seharusnya dihapus karena harga BBM RON 95 (Pertamax Plus) dengan sulfur content max 50 ppm di spot bursa minyak Singapura berkisar USD60 sen per liter atau Rp7.500 per liter.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8798 seconds (0.1#10.140)