Pakar Cyber Sambut BRIsat, Sudah Lama RI Tak Punya Satelit Sendiri

Minggu, 19 Juni 2016 - 13:29 WIB
Pakar Cyber Sambut BRIsat, Sudah Lama RI Tak Punya Satelit Sendiri
Pakar Cyber Sambut BRIsat, Sudah Lama RI Tak Punya Satelit Sendiri
A A A
JAKARTA - Pakar keamanan cyber Pratama Persadha mengapresiasi suksesnya peluncuran setelit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI), BRIsat di Guyana, Prancis, Amerika Selatan, Minggu (19/6/2016). Dia menilai hal ini sebagai langkah maju, karena sudah lama Indonesia tidak memiliki satelit sendiri.

“Kita apresiasi langkah strategis Bank BRI. Dalam jangka panjang. Satelit BRIsat ini pastinya tidak hanya untuk bisnis, tapi juga mendukung program pemerintah, utamanya dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, hari ini.

(Baca: Satelit Kebanggaan Indonesia BRIsat Sukses Meluncur)

“Publik berharap besar pada BRIsat, apalagi BRI menjadi satu-satunya bank di dunia yang mempunyai satelit sendiri,” lanjut ketua lembaga riset keamanan cyber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) ini.

Menurut Pratama, negara harus punya sendiri satelit, karena fungsinya yang sangat strategis, baik untuk ekonomi, politik dan terutama untuk pertahanan.

Dia mengatakan, pemerintah harus berani membangun satelit sendiri. Manfaatnya jauh lebih besar, dibanding dengan biaya yang dikeluarkan. Banyak pekerjaan yang memerlukan satelit khusus milik pemerintah.

“Bisa dibayangkan, jadi selama ini pemerintah harus menyewa satelit yang jelas dimiliki asing. Tak ada jaminan informasi yang diperlukan kementerian, juga malah dimiliki asing. Ini jelas menganggu kedaulatan informasi kita”, terangnya.

(Baca: Menkominfo: Indonesia Kekurangan Satelit, BRIsat Sangat Dibutuhkan)

Pratama mengingatkan bahwa saat ini sudah berlangsung perang informasi. Negara-negara tanpa perangkat dan senjata informasi yang mumpuni jelas menjadi santapan negara lain. Dia berharap Indonesia tidak hanya bisa memiliki satelit sendiri, namun juga bisa mempunyai stasiun operator satelit sendiri seperti negara-negara besar lain.

BRIsat sendiri akan mengangkasa di atas wilayah Papua. Rencananya akan dioperasikan oleh 53 operator. BRI berharap bisa memperbaiki gangguan di 11 ribu cabang mereka yang tersebar di pelosok Tanah air, terutama yang berada di daerah terpencil.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0533 seconds (0.1#10.140)