Alfacart Gandeng Komunitas Besarkan Jaringan O2O Dua Kali Lipat

Jum'at, 12 Mei 2017 - 09:31 WIB
Alfacart Gandeng Komunitas Besarkan Jaringan O2O Dua Kali Lipat
Alfacart Gandeng Komunitas Besarkan Jaringan O2O Dua Kali Lipat
A A A
JAKARTA - Alfacart, e-commerce dengan jaringan O2O (online to offline), memperluas jaringannya di luar Alfamart dengan target pertumbuhan hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan adalah dengan menggandeng komunitas.

Di antaranya Alfacart.com turut memeriahkan Pesta Wirausaha Nasional 2017 (PWN 2017), acara tahunan yang diprakarsai oleh komunitas Tangan di Atas (TDA).

Dalam acara tersebut, Chief Marketing Alfacart Haryo Suryo Putro tampil sebagai pembicara bersama dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wagub DKI terpilih Sandiaga Uno, pengusaha Chairul Tanjung, James Gwee, Arifin Panigoro dan sederet nama pengusaha sukses dan praktisi digital Indonesia yang mendukung pertumbuhan UKM Indonesia.

”Kami sangat senang diundang untuk berbagi ilmu kepada teman-teman pengusaha yang tergabung dalam acara hari ini. Ini bukan kali pertama Alfacart.com bersama komunitas salah satunya TDA, sebelumnya kami membuat workshop bersama di beberapa kota seperti Tangerang, Jakarta, Bekasi, Lombok, Palembang, hingga Batam," ujar Haryo, dalam keterangan tertulisnya yang dilansir, Jumat (12/5/2017).

Sesuai dengan tema tahun ini yaitu UKMorfosis, Alfacart ingin mengajak UKM untuk maju bersama melalui “go online”. "Hal ini seiring dengan rencana pemerintah yang ingin mengembangkan UKM melalui e-commerce menuju cita-cita Indonesia sebagai negara e-commerce terbesar se-Asia Tenggara. Jangan sampai pelaku UKM terlewatkan kesempatan ini dan belum siap menghadapi pasar ketika hal ini terjadi,” tambahnya.

Dia mengatakan, keuntungan menjadi seller Alfacart.com adalah bisa memanfaatkan fasilitas jaringan O2O yang besar.

"O2O adalah fasilitas online to offline yang memungkinkan masyarakat berbelanja melalui online tapi bisa membayar, mengambil, mengembalikan secara offline, bahkan bisa membeli online di toko offline, seperti yang sudah berjalan di jaringan 12.000 toko Alfamart, dan yang baru kami kembangkan yaitu Kios AKU (Alfacart Komunitas Usaha) dan toko offline lainnya,” jelas Haryo.

Dia menuturkan O2O menjawab permasalahan e-commerce di Indonesia, seperti masalah kepemilikan rekening bank di Indonesia masih rendah, sekitar 36% (Data Bank Dunia,2014) dan biaya logistik yang masih tinggi 24% (Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia, 2016) karena Indonesia merupakan negara kepulauan, dan masalah terakhir adalah trust.

"Konsep O2O ini yang telah menjadi kunci keberhasilan Alfacart.com menjadi e-commerce terbesar di Indonesia untuk barang kebutuhan sehari-hari dalam waktu kurang dari satu tahun dan kami ingin berbagi kepada pengusaha di sini yang ingin mulai berjualan online," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2736 seconds (0.1#10.140)