Diusik AS, Bos Huawei Minta China Jangan Balas ke Apple

Senin, 27 Mei 2019 - 17:01 WIB
Diusik AS, Bos Huawei Minta China Jangan Balas ke Apple
Diusik AS, Bos Huawei Minta China Jangan Balas ke Apple
A A A
BEIJING - Pendiri sekaligus CEO Huawei Technologies Ren Zhengfei menyatakan bahwa kabar soal rencana balas dendam China terhadap perusahaan teknologi Amerika Serikat seperti Apple tidak mungkin terjadi.

Ia bahkan menentang langkah tersebut jika memang benar China akan melakukannya terhadap produsen iPhone itu, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (27/5/2019)

Dalam sebuah wawancara, ketika ia ditanya tentang panggilan dari beberapa petinggi China untuk membalas serangan terhadap Apple, Ren mengatakan ia akan menolak langkah apa pun jika itu akan diambil oleh negara tempat perusahannya berasal.

"Bahwa (pembalasan China terhadap Apple) tidak akan terjadi sekali atau duakali, jika itu terjadi, saya akan menjadi yang pertama untuk memprotes," kata Ren dalam wawancara dengan Bloomberg TV.

Miliarder berusia 74 tahun itu mengakui bahwa pembatasan ekspor dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan dipotong menjadi kepemimpinan dua tahun yang dibangun oleh Huawei atas para pesaingnya.

AS pada 17 Mei lalu memasukan Huawei ke dalam daftar hitam. Huawei dituduh membantu China dalam spionase melalui teknologi seperti smartphone serta jaringan 5G mereka.

Buntut dari daftar hitam tersebut yakni dicabutnya lisensi dari beberapa vendor chipset seperti Intel dan Qualcomm serta sistem operasi Android dari Google.

Larangan itu tentu melumpuhkan penyedia peralatan jaringan terbesar dan vendor smartphone terbesar nomor 2 di dunia, tepat saat mereka bersiap untuk meluncurkan teknologi jaringan terbaru 5G.

Huawei tampaknya telah mengantisipasi kemungkinan ini setidaknya sejak pertengahan 2018, ketika sanksi serupa mengancam akan menenggelamkan saingannya, ZTE Corp.

Huawei dikatakan telah menimbun cukup banyak chip dan komponen penting lainnya untuk menjaga bisnisnya berjalan setidaknya tiga bulan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1990 seconds (0.1#10.140)