Jelang Puncak Hakteknas ke-24, Menristekdikti Pamer Teknologi Karya Anak Bangsa

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 13:00 WIB
Jelang Puncak Hakteknas ke-24, Menristekdikti Pamer Teknologi Karya Anak Bangsa
Jelang Puncak Hakteknas ke-24, Menristekdikti Pamer Teknologi Karya Anak Bangsa
A A A
BULELENG - Menjelang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memamerkan banyak inovasi yang dihasilkan anak bangsa.

Di antaranya, mesin filterisasi air minum, TROLLS (Traktor Tangan berbasis Android), kursi roda otomatis dengan kendali smartphone berbasis Android, 20 Ponkod (alat bantu pemanjat kelapa), dan Bali Printer 3D 2 inTROLLS merupakan teknologi yang membuat petani tak lagi berpanas-panasan dan menguras tenaga untuk membajak sawah atau ladangnya dengan mesin traktor. Sebab traktor bisa dikendalikan secara remote melalui aplikasi yang diunduh di smartphone berbasis Android.
"Ada juga Kursi Roda Otomatis dengan kendali ponsel Android dan Ponkod untuk alat bantu pemanjat Kelapa. Ponkod untuk menghindari kecelakaan kerja di sektor perkebunan, terutama kelapa. Kami juga punya Bali Printer 3D 2 in 1, Pupuk Hayati Plus (Biofarm), dan 2.400 bibit buah tropika (durian, lengkeng, alpukat)," sebut Menristekdikti.

Lebih lanjut dia menjelaskan, produk inovasi Air Siap Minum merupakan produksi tenant dari inkubator bisnis teknologi UPN Veteran Jawa Timur, TROLLS oleh tenant dari inkubator STIKOM Bali, Kursi Roda Otomatis oleh tenant dari inkubator P3M –PPNS, Ponkod oleh tenant dari inkubator STMIK Primakara, serta Bali Printer 3D 2in1 tenant dari inkubator STIKI Indonesia.

Produk agen biodegradasi dan pupuk cair Biofarm merupakan produk inovasi dari Universitas Muhammadiyah Malang bekerja sama dengan CV Biocel Agrosolus. Sedangkan bibit buah tropika merupakan produk inovasi dari IPB bekerja sama dengan PT BLST IPB.

"Keempat inkubator bisnis ini merupakan inkubator yang dibina Kemenristekdikti melalui kegiatan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT)," ucapnya.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Menristekdikti memberikan kuliah umum pada Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) bagi mahasiswa baru di Undiksha. Sekaligus meresmikan mesin filterisasi air minum, inkubator bisnis di kampus pusat, meresmikan kebun tanaman buah tropis di Kampus Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, serta serta penyerahan beberapa produk inovasi teknologi kepada lembaga pemerintah dan masyarakat Bali.

Rektor Undiksha, I Nyoman Jampel mengatakan, Undiksha selama ini komitmen mengikuti kebijakan dari Kemenristekdikti, termasuk pembuatan inkubator bisnis. Inkubator sebagai salah satu strategi untuk memaksimalkan hilirisasi hasil penelitian para akademisi Undiksha.

Seperti halnya pengembangan anggur laut, wine olahan anggur, kerajinan berbahan limbah bambu, maupun sejumlah produk yang digagas melalui pengabdian masyarakat. Produk-produk tersebut diharapkan bisa masuk ke sektor industri.

“Sebelum masuk ke industri, produk-produk penelitian ini ditangani dulu di inkubator. Dengan ini, animo para peneliti untuk menghasilkan produk bisa semakin meningkat,” imbuhnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9664 seconds (0.1#10.140)