Apa Itu Supercapacitor Kerja Sama Lamborghini dan MIT?

Kamis, 12 September 2019 - 10:26 WIB
Apa Itu Supercapacitor Kerja Sama Lamborghini dan MIT?
Apa Itu Supercapacitor Kerja Sama Lamborghini dan MIT?
A A A
LAMBORGHINI mengaku tidak akan menggunakan teknologi yang sudah ada dalam membuat mobil baru. Termasuk, ketika melangkah ke dunia elektrifikasi dengan Lamborghini Sian.

Lamborghini sama sekali enggan menggunakan teknologi hibrida yang ada saat ini, yaitu menggunakan baterai. Alih-alih, mereka menggunakan supercapacitor yang mampu menginduksi tenaga mesin V12 dengan tenaga maksimal 785 daya kuda menjadi 819 tenaga kuda.

Supercapacitor yang memiliki tenaga tambahan 34 daya kuda itu dipasang di bagian tengah mobil. Supercapacitor memang berbeda dengan baterai yang biasa digunakan di mobil hibrida. Baterai biasanya menggunakan baterai litium ion yang kemudian mengalirkan tenaga tambahan ke mesin konvensional.

Sementara supercapacitor tidak ubahnya semacam power bank yang bisa mengalirkan listrik dalam jumlah yang sangat besar. Dalam hal ini, supercapacitor milik Lamborghini Sion memiliki kekuatan 48 volt yang bisa mengantarkan tenaga 34 daya kuda.

Hebatnya, supercapacitor tidak sama seperti baterai litium ion yang cenderung mengalami penurunan performa seiring penggunaan. Belum lagi, penggunaannya juga sangat praktis karena supercapacitor tidak membutuhkan generator atau colokan listrik untuk mengisi tenaga.

Lamborghini menggunakan teknik regeneratif untuk mengisi tenaga supercapacitor itu. Setiap kali melakukan pengereman, seluruh energi yang terbentuk langsung dialirkan ke supercapacitor . Ukurannya juga lebih baik dibanding baterai litium ion.

Supercapacitor memiliki berat 34 kg, jauh lebih ringan dibandingkan ukuran baterai yang menghasilkan tenaga yang sama. Lamborghini tidak sendirian dalam membuat teknologi itu. Semuanya bermula ketika mereka mengadakan kerja sama dengan Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, membuat mobil konsep Lamborghini Terzo Millenio.

Saat itu MIT mengenalkan dua teknologi yang membuat Lamborghini Terzo Millenio terasa istimewa. Pertama , teknologi selfhealing , di mana mobil bisa memperbaiki diri otomatis jika mengalami lecet atau tubrukan ringan. Kedua , teknologi supercapacitor yang lebih praktis ketimbang baterai.

Dari kedua teknologi itu, Lamborghini akhirnya memilih teknologi supercapacitor untuk pengembangan ke depan serta langkah awal mereka masuk ke dunia elektrifikasi. Tentu saja ini dipilih karena teknologi supercapacitor lebih masuk akal ketimbang teknologi self healing yang lebih memakan biaya besar. (Wahyu Sibarani)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8725 seconds (0.1#10.140)