Facebook Bertemu Pejabat Bank Sentral Dunia Diskusikan Libra

Selasa, 17 September 2019 - 12:00 WIB
Facebook Bertemu Pejabat Bank Sentral Dunia Diskusikan Libra
Facebook Bertemu Pejabat Bank Sentral Dunia Diskusikan Libra
A A A
MENLO PARK - Facebook dilaporkan telah cbertemu dengan pejabat bank sentral multinasional untuk menjawab pertanyaan tentang cryptocurrency digitalnya yang disebut 'Libra'.Laman CNBC melaporkan, seperti yang diklaim sumbernya, perwakilan Facebook/Libra berada di Basel, Swiss. Mereka bertemu dengan 26 pejabat bank sentral global, termasuk Federal Reserve AS dan Bank Inggris.
Benoit Coeure, anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa (ECB), menjadi tuan rumah pertemuan tersebut. Dia mengatakan, sebagai teknologi baru, sebagian besar stablecoin belum teruji, terutama pada skala yang diperlukan untuk menjalankan sistem pembayaran global."Mereka menimbulkan sejumlah risiko serius terkait prioritas kebijakan publik. Bilah untuk persetujuan pengaturan akan tinggi," kata Benoit seperti dikutip laman CNBC melalui Giz China.
Sebagai bagian dari perluasan bisnis pembayaran digitalnya, Facebook merilis cryptocurrency digital yang disebut 'Libra' pada bulan Juni lalu. Libra berencana secara resmi akan datang tahun depan. Platform menyediakan perdagangan digital dan layanan pembayaran kepada miliaran pengguna potensial.

Tapi kemudian, banyak bank sentral, menteri keuangan, legislator, dan banyak agen perlindungan privasi di seluruh dunia telah mempertanyakan Libra dan menyatakan keprihatinan. Bankir sentral, termasuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi, telah mendaftarkan sejumlah masalah terkait Libra. Kekhawatiran itu termasuk pencucian uang, pendanaan teroris, stabilitas keuangan, dan sebagainya.

Namun, tidak hanya Bank Sentral AS dan Inggris yang tetap memperhatikan cryptocurrency ini. Bank-bank sentral Prancis dan Jerman juga memberikan 'perhatian khusus' ke Libra. Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis memperingatkan bahwa mereka tidak akan mengizinkan Libra di Prancis. Setidaknya, ini tidak akan terjadi pada tahun 2020, karena Facebook berencana untuk merilisnya tahun depan.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1695 seconds (0.1#10.140)