Empat 'Srikandi' Kementerian Kawal Ekonomi Digital Indonesia

Minggu, 03 November 2019 - 07:28 WIB
Empat Srikandi Kementerian Kawal Ekonomi Digital Indonesia
Empat 'Srikandi' Kementerian Kawal Ekonomi Digital Indonesia
A A A
JAKARTA - Empat “srikandi” dari berbagai kementerian berkomitmen mengawal ekonomi digital di Indonesia. Hal itu terungkap dalam konferensi Connect 2019 yang diselenggarakan oleh Traya dan KitaTama.

Berbicara pada sesi pertama yang bertajuk “Indonesia’s Digital Economy Empowerment through Innovation and Collaboration”, empat punggawa pemerintahan yang semuanya perempuan itu menyampaikan langkah-langkah yang telah disiapkan oleh masing-masing kementerian guna semakin meningkatkan ekonomi digital.

Ke empatnya adalah Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim; Kementerian Komunikasi dan Informatika ; Iriana Trimurty Ryacudu, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Kementerian Perdagangan ; Destry Anna Sari, Asisten Deputi Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM; dan Endang Suwartini, Direktur Industri Kecil dan Menengah, Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian .

Keempatnya menyampaikan paparannya masing-masing yang menunjukkan pemerintah telah menyadari pentingnya mempersiapkan era ekonomi digital. Caranya dengan menyiapkan lankah-langkah strategis, mulai dari hulu ke hilir.

Endang Suwartini memaparkan strategi Kementerian Perindustrian dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Salah satunya menggelar e-smart IKM . Program ini telah memberdayakan sebanyak 7.000 lebih IKM di seluruh Indonesia dengan cara mengajak mereka untuk go digital dan bergabung dengan marketplace yang telah ada.

Destry Anna Sari memaparkan strategi Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka menaikkelaskan UMKM dan memoderenkan koperasi. Program yang diselenggarakan dalam strategi digitalisasi UMKM tersebut misalnya, Pasar Rakyat Tematik dengan lima kebaruan, yaitu dalam hal merevitalisasi pasar, pengembangan ikon lokal, pengelolaan secara profesional, konsep bisnis yang terintegrasi, dan terinegrasi secara digital.

Sementara Iriana Trimurty Ryacudu memaparkan strategi pengembangan ekspor Kementerian Perdagangan di era ekonomi digital. Salah satu program unggulan adalah Membership Service, yakni layanan informasi online yang komprehensif yang memadukan berbagai jenis layanan pengembangan ekspor kepada pelaku usaha/eksportir yang terdaftar sebagai anggota dalam satu website.

Terakhir, Septriana Tangkary menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang sedang tumbuh dan sedang cantik-cantiknya dalam hal ekonomi digital. Tak heran jika negara-negara lain sedang melirik kepada Indonesia.

“Oleh sebab itu pemerintah membangun segala lini, baik infrastruktur maupun sumber daya manusia, yang menopang ekonomi digital,” katanya.

Sebagai gambaran, menurut Google, Temasek, dan Bain & Company, dalam penelitian terbaru mereka (2019) tentang pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, yang bertajuk Swipe up and to the right: Southeast Asia’s $100 billion Internet economy’, Indonesia dilaporkan merupakan negara dengan pertumbuhan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun ini.
Diperkirakan nilainya akan mencapai USD40 miliar dolar (sekitar Rp566 triliun) dan akan terus naik dalam enam tahun ke depan. Pada 2025 mendatang, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai USD133 miliar atau sekitar Rp1.882 triliun.
Connect 2019 adalah ajang konferensi dan eksibisi yang diselenggarakan oleh Traya, penyelenggara pameran yang sudah pengalaman bertahun-tahun dalam bidangnya, bersama KitaTama.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.1902 seconds (0.1#10.140)