Netflix Bantah Akan Buatkan Film Skandal Carlos Ghosn

Minggu, 12 Januari 2020 - 16:38 WIB
Netflix Bantah Akan Buatkan Film Skandal Carlos Ghosn
Netflix Bantah Akan Buatkan Film Skandal Carlos Ghosn
A A A
TOKYO - Penyedia konten streaming terkenal, Netflix mengkonfirmasi bahwa mereka belum menandatangani perjanjian apa pun dengan mantan Bos Nissan, Mitsubishi dan Renault Carlos Ghosn.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh Netflix untuk membantah surat kabar Perancis Le Mondo melaporkan Ghosn telah menandatangani kesepakatan eksklusif dengan Netflix beberapa bulan lalu.

Berita itu kemudian diposting ulang oleh agensi seperti HufPost France dan The Washington Post.

Bloomberg dan Financial Times sebelumnya bercanda bahwa kisah Ghosn sekarang cocok untuk film thriller Netflix.

Dalam sebuah artikel terkait, The New York Times melaporkan Ghosn telah bertemu dengan produser Hollywood John Lesher untuk sebuah film yang menggambarkan perjalanan karirnya di Nissan.

Namun, diskusi tidak mencapai tingkat yang lebih serius.

Otoritas Lebanon memberlakukan larangan bepergian terhadap mantan bos pabrikan mobil asal Jepang Nissan, Carlos Ghosn. Larangan ini dikeluarkan sehari setelah Carlos Goshn melakukan jumpa pers guna mengungkapkan alasan mengapa dia melarikan diri dari Jepang.

Jaksa penuntut Lebanon, Ghassan Oueidat, membenarkan, larangan bepergian telah dikeluarkan yang akan mencegah mantan bos Nissan itu meninggalkan negara itu seperti dikutip dari CNN.

Lebanon mengatakan, pada 2 Januari bahwa mereka telah menerima red notice dari Interpol yang membenarkan bahwa Ghosn dicari oleh polisi di Jepang.Red notice tidak memaksa otoritas penegak hukum untuk menangkap sang buronan. Lebanon dan Jepang sendiri tidak memiliki perjanjian ekstradisi, dan para pejabat Lebanon mengatakan Ghosn memasuki negara itu secara legal.

Eks bos industri mobil titan itu sedang menunggu persidangan di Tokyo atas tuduhan melakukan kesalahan keuangan sebelum dia melarikan diri dari negara itu pada akhir tahun lalu.

Ghosn, yang merupakan warga negara Lebanon, Brasil dan Prancis, kemudian mengadakan konferensi pers pada hari Rabu di Beirut di mana ia menyatakan tidak bersalah dan berjanji akan melawan apa yang ia sebut sebagai "penganiayaan politik."
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8282 seconds (0.1#10.140)