Hadapi Industri 4.0, MUTU International Gandeng APKASINDO

Jum'at, 31 Januari 2020 - 14:06 WIB
Hadapi Industri 4.0, MUTU International Gandeng APKASINDO
Hadapi Industri 4.0, MUTU International Gandeng APKASINDO
A A A
JAKARTA - Sebagai wujud penerapan kolaborasi yang jadi salah satu formula MUTU International menghadapi persaingan di era Industry 4.0, pada Jumat 31 Januari 2020, dilangsungkan penandatangan Nota Kesepahaman antara MUTU International dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO). Penandatanganan dilangsungkan di Kantor Pusat MUTU International, yang dihadiri eksekutif masing-masing pihak.

Pada kesempatan itu Presiden Direktur Arifin Lambaga menyampaikan optimismenya, “Dengan adanya kerjasama ini, proses sertifikasi ISPO, RSPO maupun jenis sertifikasi lain yang relevan, akan berjalan lebih mudah dan cepat. Sehingga dalam jangka panjang, membawa implikasi pada naiknya daya saing produk kelapa sawit Indonesia di dunia internasional. Namun yang terpenting di atas semua itu, keberlanjutan pengelolaan Sawit, terjamin”.

Sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) merupakan buah pelaksanaan ketentuan pemerintah Indonesia, yang sejak tahun 2015 mewajibkan seluruh perusahaan sawit yang beroperasi di Indonesia, baik pengelolaan perkebunan maupun pengelolaan minyak sawitnya, memiliki standar manajamen yang berkelanjutan.

Sedangkan Sertifikasi RSPO (Rountable Sustainable Palm Oil) adalah implikasi penerapan standar internasional yang mewajibkan produsen minyak kelapa sawit, menjalankan pengelolaan perkebunan yang sesuai dengan ketentuan hukum, ekonomi, lingkungan maupun aspek sosial kemasyarakatan.

Untuk kedua jenis sertifikasi ini, MUTU International telah berpengalaman dan diakui reputasinya oleh berbagai lembaga akreditasi nasional maupun internasioanl. Tercatata, hingga hari ini telah lebih 300an sertikat ISPO dan RSPO yang diterbitkan oleh MUTU International.

“Bukan sekedar aspek ekonomi yang jadi perhatian kami, namun keselarasan tatanan masyarakat, lingkungan maupun kelangsungan usaha itu sendiri, jadi perhatian serius kami. Kelestarian adalah kata kunci. Dan itu bisa dicapai dengan pengorganisasian yang kuat bagi petani-petaninya. Melalui sertifikasi bagi usaha yang dijalankan anggota, upaya sistematis itu, dapat lebih mudah tercapai”, Demikian Ketua APKASINDO ini menambahkan.

“Saat ini, lanjutnya, berdasarkan rekap jumlah anggota APKASINDO mencapai 3,8 juta kepala keluarga petani dengan total luas lahan mencapai 4,8 juta hektare. Luasan ini setara dengan 42% dari total luas kebun sawit. Tak kurang dari 20 juta rakyat Indonesia bergantung hidupnya pada sektor ini”.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9243 seconds (0.1#10.140)