CEO Didimax Sebut Trading Emas dan Forex Meningkat saat WFH

Senin, 30 Maret 2020 - 18:00 WIB
CEO Didimax Sebut Trading Emas dan Forex Meningkat saat WFH
CEO Didimax Sebut Trading Emas dan Forex Meningkat saat WFH
A A A
JAKARTA - Banyak orang mulai melirik bisnis trading emas dan forex sebagai alternatif investasi di tengah pandemik virus Corona COVID-19. Sebab investasi ini bisa dikerjakan dari rumah bermodalkan gadget dan koneksi internet.

Hal itu disampaikan CEO Didimax, Yadi Supriyadi. "Banyak trader atau investor di Didimax mengklaim meraup untung lebih dari 20% dalam sehari. Sebab peluang return di trading sangat besar. Selain itu juga Didimax menyediakan layanan edukasi kepada para nasabahnya sehingga bisa menghasilkan return maksimal," ungkap Yadi Supriyadi di Jakarta, Senin (30/3/2020).

Yadi menjelaskan, forex trading adalah investor memperdagangkan (menjual/membeli) produk keuangan menggunakan forex (mata uang), komoditi (emas), berdasarkan harga yang berlaku di pasar saat transaksi berlangsung.

Cenli Yani, Chief Analyst Didimax, mengatakan, Didimax selaku pusat edukasi trading forex di Indonesia tetap berkomitmen memberikan edukasi agar masyarakat tidak lagi tertipu dengan investasi bodong atau semacamnya. Seiring meningkatnya pemahaman masyarakat tentang trading forex, Nasabah Didimax juga ikut meningkat.

Pada awal tahun ini, jumlah volume trading di startup tersebut sudah mencapai 100.000 Lot per bulan dengan produk lebih dari 26 instrumen forex, termasuk emas dan lainnya.

Cenli Yani mengatakan, serangan virus Corona membuat orang-orang terpaksa bekerja dari rumah. Sehingga orang-orang mulai memikirkan investasi baru dengan pengembalian yang cepat. Salah satunya, melalui trading emas dan forex.

Saat ini, lanjut Yani, merupakan momen yang tepat untuk memulai bisnis trading forex karena bisnis ini tidak terkena dampak dari virus Corona. "Karena dari awal memang bisnis trading forex bisa dikerjakan darimana saja dan kapanpun selama 24 jam sehari dari Senin-Jumat," pungkasnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3592 seconds (0.1#10.140)