Peneliti Bedah Respons Imun Manusia Saat Terinfeksi Corona

Selasa, 31 Maret 2020 - 06:03 WIB
Peneliti Bedah Respons Imun Manusia Saat Terinfeksi Corona
Peneliti Bedah Respons Imun Manusia Saat Terinfeksi Corona
A A A
JAKARTA - Peneliti Melbourne telah memetakan respons imun dari salah satu pasien virus coronal pertama Australia, yang menunjukkan kemampuan tubuh untuk melawan virus dan pulih dari infeksi.

Para peneliti di Peter Doherty Institute untuk Infeksi dan Kekebalan (Doherty Institute) - perusahaan patungan antara University of Melbourne dan rumah sakit Royal Melbourne menguji sampel darah pada empat titik waktu berbeda pada wanita sehat yang berusia 40-an.
Nature Medicine membuat laporan terperinci tentang bagaimana sistem kekebalan tubuh pasien merespons virus. Salah satu penulis , rekan peneliti Dr Oanh Nguyen mengatakan ini adalah pertama kalinya tanggapan kekebalan yang luas terhadap COVID-19 dilaporkan.

"Kami melihat luasnya respon imun pada pasien ini menggunakan pengetahuan yang telah kami bangun selama bertahun-tahun dalam melihat respons imun pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan influenza," kata Dr Nguyen.

"Tiga hari setelah pasien dirawat, kami melihat populasi besar dari beberapa sel kekebalan, yang seringkali merupakan pertanda pemulihan selama infeksi influenza musiman, jadi kami memperkirakan bahwa pasien akan pulih dalam tiga hari, itulah yang terjadi. "

Tim peneliti dapat melakukan penelitian ini dengan sangat cepat berkat SETREP-ID (Wisatawan Sentinel dan Kesiapsiagaan Penelitian untuk Penyakit Menular yang Muncul), yang dipimpin oleh Dokter Penyakit Menular Rumah Sakit Royal Melbourne, Dr Irani Thevarajan di Doherty Institute.

SETREP-ID adalah platform yang memungkinkan pengambilan sampel biologis secara luas untuk dilakukan pada para pelancong yang kembali jika terjadi wabah penyakit menular yang baru dan tidak terduga.

"Ketika COVID-19 muncul, kami sudah memiliki etika dan protokol sehingga kami dapat dengan cepat mulai melihat virus dan sistem kekebalan tubuh dengan sangat terperinci," kata Dr Thevarajan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5157 seconds (0.1#10.140)