Analis Website Properti Sebut Generasi Muda Ingin Punya Hunian Sendiri

Rabu, 15 Juli 2020 - 00:23 WIB
loading...
Analis Website Properti Sebut Generasi Muda Ingin Punya Hunian Sendiri
Rumah.com menyebut generasi muda di Indonesia memiliki keinginan memiliki hunian sendiri di masa pandemik COVID-19. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Tahun 2020 sebelumnya diharapkan menjadi tahun kebangkitan sektor properti di Indonesia. Apalagi setelah selesainya tahapan politik nasional baik pilpres dan pileg yang hiruk pikuk di 2019, serta didorong sejumlah kebijakan terkait perbankan dan properti sempat mendorong optimisme para pelaku industri di Tanah Air. (Baca juga: Kelemahan COVID-19 Diungkap, Saksi Kunci Desak Dunia Lupakan Vaksin )

Sayangnya optimisme tersebut harus tertahan akibat pandemi COVID-19 yang menyebar di seluruh dunia dan berdampak terhadap Indonesia sejak Maret lalu. Industri properti disebut-sebut menjadi salah satu yang paling terkena dampak dari pandemik.

Indikasi dampak pandemi terhadap pasar properti nasional mulai terlihat dari hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020. "Pandemik COVID-19 mulai terlihat dampaknya pada industri properti Tanah Air. Berdasarkan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020, secara umum 60% responden menyatakan mereka harus menunda transaksi pembelian properti. Dari responden tersebut, jika dilihat dari kepemilikan hunian, pemilik rumah cenderung untuk menunda transaksi properti sebesar 70%, dibandingkan mereka yang masih menyewa (50%) atau yang masih tinggal dengan orang tua (53%),” kata Marine Novita, Country Manager Rumah.com di Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com menggandengIntuit Research, Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.007 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada Januari-Juni 2020.

Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti nasional. Temuan lainnya, 45% responden lainnya mengalami kesulitan untuk melihat properti yang akan dibeli, 40% responden lainnya menghindari untuk membeli properti di komplek perumahan yang penghuninya dinyatakan positif menderita COVID-19.

"Sedangkan 33% responden lainnya mengalami kesulitan atau keterlambatan dalam mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)," ujar Marine.

Meskipun situasi ekonomi sangat merasakan dampak dari pandemik, 60% responden memiliki intensi melanjutkan rencana pembelian hunian untuk ditinggali sendiri, baik di 2020 maupun 2021 mendatang.

Sementara, mereka yang membeli properti untuk investasi hanya 39% responden saja yang masih terus melanjutkan pembeliannya baik tahun ini maupun tahun depan. Situasi pandemik COVID-19 memaksa masyarakat untuk lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah juga berdampak meningkatnya intensi mereka untuk memiliki hunian sendiri.

Hal ini dinyatakan oleh 34% responden, sementara 25% responden lainnya berminat untuk merenovasi atau menggunakan kembali area tertentu di rumah mereka. Sedangkan 11% responden berpikir untuk pindah dari hunian mereka yang sekarang.

Keinginan untuk memiliki hunian sendiri mayoritas dinyatakan oleh mereka dari generasi milenial maupun generasi Z. Jika dilihat dari segi usia responden, maka mereka dari kelompok usia 22-29 tahun 44% ingin memiliki rumah sendiri, kelompok usia 30-39 tahun sebanyak 36% responden, kelompok usia 40-49 tahun sebesar 27% responden dan kelompok usia 50-59 tahun hanya 16% responden yang ingin memiliki rumah sendiri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1977 seconds (0.1#10.140)