Pasar Mobil Sedan Terus Menciut

Rabu, 20 Juli 2016 - 17:06 WIB
Pasar Mobil Sedan Terus Menciut
Pasar Mobil Sedan Terus Menciut
A A A
YOGYAKARTA - Pasar mobil berjenis sedan di Yogyakarta terus mengalami penyusutan. Peminat mobil berjenis ini terus menurun meskipun sebenarnya mobil tersebut sesuai dengan kondisi jalanan Kota Yogyakarta yang mulai sering mengalami kemacetan. Bodi yang kecil sebenarnya cocok dengan jalanan padat.

Branch Manager Suzuki Sumber Baru Mobil Area Yogya, Kedu dan Banyumas, Rizki Indriananta mengakui jika sedan kini tak banyak diminati lagi oleh konsumen. Tingginya nilai pajak yang harus ditanggung oleh para pemilik mobil jenis ini disebut-sebut sebagai pemicu turunnya pasar mobil sedan. Dari tahun ke tahun, penjualan mobil jenis ini terus mengalami penurunan. Bahkan ada sejumlah pabrikan yang menghentikan produksi mobil ini.

“Pajaknya cukup tinggi. Jauh lebih tinggi daripada mobil penumpang,"tuturnya.

Ia mencontohkan, untuk mobil Low Multi Purpose Vehicle (MPV) yang dikeluarkan oleh Suzuki, Ertiga, pajaknya hanya sekitar Rp 1,9 juta. Sementara pajak untuk mobil sedan yang mereka miliki, Suzuki Ciaz, pajaknya bisa mencapai di angka Rp 2 hingga Rp 3 juta. Belum lagi mobil-mobil sedan lain yang jenisnya lebih tinggi dibanding produk sedan terakhir dari Suzuki.

Menurutnya, pajak mobil sedan diterapkan cukup tinggi karena jenis ini masih dianggap sebagai barang mewah. Ia sendiri mengakui jika harga mobil sedan masih tinggi atau terbilang mahal. Harga mobil sedan selama ini yang berlaku rata-rata di atas Rp 300 juta.
Sehingga tidak semua masyarakat yang bersedia membeli barang tersebut.

Ia mengatakan, harga mobil sedan yang tinggi tersebut membuat minat memiliki mobil sedan menjadi terbatas. Rizky mengatakan, market sedan hanya 10% dari seluruh jenis mobil yang ada. Rata-rata peminat mobil sedan hanya dari kalangan ekonomi atas. Kalangan ekonomi atas memang ada sebagian yang menyukai mobil ini, tetapi kini mulai tergerus dengan jenis lain.

"Pasarnya kini tergerus dengan tipe Crossover,"ujarnya.

Akibat tingginya pajak tersebut, ada beberapa pabrikan yang sebenarnya mensiasati produk mereka dengan memasukkan ke kategori MPV ataupun citi car. Mobil yang seharusnya masuk ke kategori sedan tetapi lantas desainnya dikemas sedikit berbeda sehingga layaknya MPV atapun city car murni. Meskipun dari sisi kabin dan bagasi sebenarnya mirip sedan.

Karena pajak yang tinggi itu pula, penjualan untuk sedan produk Suzuki pun juga belum menunjukkan tren positif. Ia mengatakan, meski setiap bulan ada penjualan namun dari segi jumlah tidak lebih baik dari mobil MPV mereka yaitu Suzuki Ertiga dan mobil low cost green car (LCGC) seperti Suzuki Wagon R.

“Sedan Suzuki Ciaz ini hadir hanya untuk menunjukkan eksistensi saja. Kalau penjualan sudah tidak bisa diharapkan karena terus menurun,"tuturnya.

Pasar sedan mengecil memang mulai disadari oleh pabrikan. Hyundai misalnya, mereka sudah mulai menghentikan produksi sedan. Kini mereka lebih fokus pada penjualan mobil jenis Crossover. Sementara untuk penjualan,tahun ini pihaknya tidak memasang target besar karena 2016 masih dalam proses pemulihan ekonomi.

“Ekonomi masih gonjang-ganjing jadi kami tidak menargetkan tinggi," tutur Branch Manager Hyundai Jl. Laksda Adisutjipto, Sugiharto Pramono.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7403 seconds (0.1#10.140)