Penjahat Siber Manfaatkan Topik Pandemi Covid-19

Sabtu, 25 Juli 2020 - 16:03 WIB
loading...
Penjahat Siber Manfaatkan Topik Pandemi Covid-19
Ilustrasi Hacker. FOTO/ Ist
A A A
JAKARTA - MacAfee, perusahaan keamanan siber perangkat-ke-komputasi awan, menerbitkan hasil studi penelitian terbaru berjudul McAfee Covid-19 Threat Report: July 2020. BACA JUGA - Jangankan Mama Muda, Setan pun Suka Goyang TikTok

Laporan tersebut membahas aktivitas kejahatan siber terkait masa pandemi Covid-19, dan evolusi dari ancaman siber pada kuartal pertama 2020.

McAfee Fellow and Chief Scientist Raj Samani, mengatakan, tema kejahatan siber yang terjadi pada 2020 didominasi oleh topik adaptasi cepat para penjahat siber dalam mengeksploitasi pandemi Covid-19 dan dampak dari serangan siber ini cukup besar.

“Dimulai dari serangkaian kejahatan phishing dan aplikasi ‘jahat’ secara cepat telah berevolusi menjadi URL-URL berbahaya yang memenuhi dunia maya. Para penjahat siber juga menggunakan rasa ingin tahu netizen tentang berita Covid-19 sebagai jalan masuk ke sistem-sistem operasi di seluruh dunia," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (25/7/2020). BACA JUGA - Disebut Berbahaya, China Ngaku Karyawan hingga Bos TikTok Orang AS

McAfee Labs melihat adanya 375 ancaman baru per-menit dan melesatnya jumlah penjahat siber yang membuat aplikasi ‘jahat’, kejahatan phishing, menanam malware bertemakan Covid-19 dan masih banyak lagi.

Jumlah malware baru yang bernama PowerShell menanjak hingga 688% selama periode kuartal ini dengan total jumlah malware mencapai 1,902% selama 4 kuartal terakhir.

Insiden yang mengancam sektor publik, individu, pendidikan dan manufaktur juga mengalami peningkatan dengan hampir 47% dari kasus tersebut dilaporkan terjadi di Amerika Serikat.

Peneliti dari McAfee menemukan bahwa ancaman seputar tema pandemi Covid-19, seperti tes, perawatan, pengobatan, dan topik kerja dari rumah, merupakan hal yang lumrah digunakan oleh penjahat siber untuk menjebak netizen agar mengklik tautan, mengunduh dokumen, atau membuka file PDF yang berpotensi berbahaya.

Selain itu, sepanjang periode kuartal pertama tahun 2020, McAfee Advanced Threat Research (ATR) mengamati bahwa pelaku kejahatan siber lebih fokus pada sektor dimana komitmen waktu dan integritas pekerja merupakan hal yang sangat penting, seperti di perusahaan manufaktur, hukum, dan konstruksi.

Angka kasus ransomware baru menurun 12% pada kuartal pertama tapi total kasus ransomware meningkat sebesar 32% selama 4 kuartal terakhir.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6033 seconds (0.1#10.140)