Laut Jawa Kuburan Harta Karun Bangkai Kapal Perang Dunia II

Senin, 27 Juli 2020 - 22:05 WIB
loading...
Laut Jawa Kuburan Harta Karun Bangkai Kapal Perang Dunia II
Sebagian area di kawasan Laut Jawa. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Hilangnya harta karun dua bangkai kapal perang belanda di Laut Jawa 4 tahun lalu menjadi sorotan tajam negara-negara sekutu. Apalagi kapal perang yang tenggelam di sana diakui oleh mereka bukan hanya 1-2 jumlahnya Lalu gimana keadaan gegrafis Laut Jawa itu sendiri. BACA JUGA - Tragis! Hilang 4 Tahun Lalu, Indonesia Baru Ribut Cari Harta Karun

Laut Jawa adalah perairan dangkal dengan luas kira-kira 310.000 km2 di antara Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatra, dan Sulawesi di gugusan kepulauan Indonesia. Laut ini relatif muda, terbentuk pada Zaman Es[1] terakhir (sekitar 12.000 tahun Sebelum Masehi) ketika dua sistem sungai bersatu. Di barat lautnya, Selat Karimata yang menghubungkannya dengan Laut China Selatan.

Di Laut Jawa terdapat beberapa gugusan pulau dan kepulauan: Kepulauan Seribu di utara Kabupaten Tangerang dan secara administratif masuk dalam wilayah DKI Jakarta, Kepulauan Karimun Jawa yang masuk administrasi Jawa Tengah, Pulau Bawean dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, Kepulauan Masalembo, dan Pulau Kangean beserta pulau-pulau kecil di sekitarnya yang berada di bawah administrasi Provinsi Jawa Timur.

Dalam sejarah Perang Dunia II, Laut Jawa merupakan lokasi naas bagi pasukan Sekutu. Pada bulan Februari dan Maret 1942, angkatan Laut Belanda, Britania, Australia, dan Amerika Serikat nyaris dihancurkan serangan Jepang. BACA JUGA - Harta Karun Berceceran, Perairan ASEAN Sampai Indonesia Jadi Incaran

Dalam pertempuran yang berlangsung dari sore hari hingga tengah malam itu, Angkatan Laut Sekutu mengalami kekalahan telak. Tentara Jepang unggul karena daya jangkau torpedo yang lebih jauh dan dibantu pesawat-pesawat pengintai.

Kerugian Sekutu meliputi lima kapal penjelejah, tujuh kapal perusak, dan satu kapal tanker. Laksamana Muda Kareel Doorman turut tenggelam bersama kapal yang dipimpinnya, Hr. Ms. De Ruyter. Sementara Jepang hanya kehilangan beberapa kapal pengangkut.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1046 seconds (0.1#10.140)