Kinerja Awal Tahun Mulus, BFI Finance Perketat Pembiayaan Automotif

Rabu, 29 April 2020 - 20:20 WIB
loading...
Kinerja Awal Tahun Mulus, BFI Finance Perketat Pembiayaan Automotif
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatat kinerja positif di kuartal I/2020 dan sekarang memutuskan memperketat pembiayaan automotif. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatat kinerja positif di kuartal I/2020 karena mampu menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp4 triliun di masa pandemik virus Corona ini. Angka ini naik 20,7% dari periode yang sama di 2019 sebesar Rp3,4 triliun.

Kenaikan ini turut mengerek nilai pendapatan perusahaan 10,1% menjadi Rp1,4 triliun. "BFI Finance berhasil mencatat nilai pembiayaan baru sebesar Rp3,0 triliun di dua bulan pertama 2020. Namun sejak pengumuman pemerintah atas terjadinya kasus positif COVID-19 di tanggal 2 Maret, kami memutuskan memperketat penyaluran pembiayaan sebagai antisipasi atas kondisi ekonomi dan risiko bisnis yang timbul karena dampak dari pandemik ini di bulan-bulan mendatang,” papar Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono.

Total laba dilaporkan sebesar Rp327,9 miliar atau turun 2,7% dari total laba di kuartal pertama 2019. Penurunan ini karena perusahaan membentuk cadangan 70% piutang sebagai antisipasi penurunan ekonomi yang berpotensi meningkat kredit macet.

"Per 31 Maret 2020, BFI Finance mencatatkan NPF (Non-Performing Financing) 1,1% sementara cadangan kerugian yang ada mencapai 3,1x NPF atau sekitar 3,55% dari nilai aset produktif perusahaan. Jumlah ini diharapkan akan menjadi buffer untuk mengantisipasi pemburukan NPF di tengah pandemi Covid-19,” ujar Sudjono.

Porsi produk pembiayaan kendaraan roda empat masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 68,7% yang disusul dengan pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 21,2%, alat berat dan mesin sebesar 8,7%, dan sisanya adalah pembiayaan dengan agunan properti (property-backed financing), serta pembiayaan syariah.

Total piutang pembiayaan yang dikelola oleh perusahaan tercatat sebesar Rp18,7 triliun, atau naik 3,1% dari sebelumnya sebesar Rp18,1 triliun. Kenaikkan ini berkontribusi positif terhadap peningkatan total aset perusahaan di kuartal pertama 2020 sebesar Rp19,7 triliun atau naik 6,6% year on year.

“Kepercayaan dari perbankan juga masih solid. Di bulan Maret kemarin perusahaan memperoleh pinjaman sindikasi mencapai USD100 juta. Hal ini mencerminkan adanya kepercayaan dan hubungan yang baik dengan mitra perbankan sehingga kami terus bertumbuh sesuai rencana,” tambah Sudjono.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1619 seconds (0.1#10.140)