Toyota Targetkan Peningkatan Ekspor 10%

Rabu, 08 Maret 2017 - 22:04 WIB
Toyota Targetkan Peningkatan Ekspor 10%
Toyota Targetkan Peningkatan Ekspor 10%
A A A
JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berkomitmen memberikan kontribusi positif kepada bangsa Indonesia melalui kegiatan ekspor. Tahun 2017, TMMIN menargetkan peningkatan ekspor Completely Built-Up (CBU) sebesar 10%, meningkat dari 169.000 unit di tahun 2016 menjadi 185.000 unit.

Direktur Senior TMMIN Edward Otto Kanter mengaku optimistis kinerja ekspor akan membaik pada tahun ini dengan didukung beberapa faktor seperti situasi perekonomian yang kembali membaik.

"Pertama, ada varian baru dan tujuan pasar baru yang kami kembangkan seperti Vietnam, yang tadinya ekspornya CKD (Completely Knocked Down) sekarang menjadi CBU Fortuner. Kemudian di Filipina, ekspor Kijang Innova naik," ujarnya di Tanjung Priok Car Terminal (TPT) PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Edward menuturkan, target penambahan ekspor juga didukung dengan dimulainya ekspor Sienta ke beberapa negara di Asia. Sementara pasar negara tujuan ekspor lainnya seperti Australia masih terus dikaji oleh TMMIN. "Pasarnya (Australia) cukup besar tapi stagnan sehingga kompetisi sangat tinggi karena banyak impor CBU. Produsennya berlomba-lomba," ungkapnya.

Pada Januari 2017, TMMIN mencatat ekspor kendaraan utuh atau CBU sebanyak 15.400 unit. Angka ini meningkat cukup signifikan sekitar 76% dibandingkan dengan total ekspor kendaraan bermerek Toyota pada Januari 2016 yang berjumlah 8.800 unit.

Fortuner kembali menjadi tulang punggung ekspor Toyota dengan menyumbangkan sekitar 5.000 unit, melanjutkan tren tahun lalu saat ekspor Fortuner mampu meraih porsi ekspor terbesar, yaitu 29% dari total keseluruhan ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota sepanjang tahun.

Sedan Vios mencatatkan volume ekspor sebesar 2.500 unit, sedangkan volume ekspor Kijang Innova mencapai 1.100 unit. Model terbaru Toyota, yakni Sienta memberikan sumbangsih volume ekspor sebesar 600 unit. Untuk model Toyota lain yang juga diekspor yaitu Yaris, Avanza, TownAce/LiteAce, dan Agya membukukan angka sebanyak 6.200 unit.

Edward melanjutkan, dukungan sistem logistik yang terpadu menjadi salah satu kunci utama untuk memberikan layanan pengiriman yang tepat waktu dengan kualitas produk yang terus terjaga hingga diterima oleh pembeli di negara tujuan ekspor.

"Keseluruhan upaya ini kami lakukan untuk memperkuat peran Toyota sebagai basis ekspor serta mendukung cita-cita dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat pelabuhan regional (port hub) di kawasan Asia Pasifik," tuturnya.

Dengan semakin berkembangnya kualitas produksi dari rantai pemasok, Toyota berharap peningkatan ekspor bukan hanya dalam bentuk kendaraan utuh melainkan juga dalam bentuk mesin dan komponen kendaraan.

"Oleh karena itu, kami akan terus fokus untuk berperan aktif dalam upaya pendalaman industri komponen automotif bersama pemasok lokal di Indonesia," kata Edward.

Selain mengekspor kendaraan utuh, TMMIN juga mengekspor kendaraan setengah jadi atau CKD (Completely Knocked Down), komponen kendaraan, alat bantu produksi di proses pengepresan (dies), alat bantu produksi di proses pengelasan (jigs), serta mesin bensin dan ethanol utuh tipe TR yang digunakan untuk seri kendaraan IMV seperti Fortuner dan Kijang Innova, dan tipe NR untuk seri kendaraan penumpang seperti Vios, Yaris, dan Sienta.

Sepanjang Januari 2017, Toyota telah mengekspor lebih dari 3.500 unit CKD dan lebih dari 8 juta buah komponen. Mesin utuh tipe TR berbahan bakar bensin diekspor sebanyak 2.400 unit dan mesin utuh tipe TR berbahan bakar ethanol diekspor sebanyak lebih dari 700 unit.

Sedangkan untuk mesin utuh tipe NR berbahan bakar bensin diekspor sebanyak 6.700 unit dan mesin utuh tipe NR berbahan bakar ethanol diekspor sebanyak 350 unit.

Saat ini produk-produk Toyota dapat ditemui di lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, dan Timur Tengah.

Direktur Administrasi PT TMMIN Bob Azam mengatakan, pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga perlu sebagai upaya peningkatan ekspor. Menurutnya, SDM merupakan bagian terpenting dalam menghadirkan kendaraan dengan kualitas global.

"Keberhasilan produk Toyota di kancah domestik dan internasional tidak terlepas dari pencapaian dan kerja keras karyawan yang selalu mengutamakan kualitas. Kami membentuk dan membangun karakter SDM Toyota Indonesia yang berdaya saing dunia," ungkapnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1637 seconds (0.1#10.140)