'Perkawinan' PSA dan GM Ketatkan Pasar Automotif di Eropa

Kamis, 09 Maret 2017 - 13:03 WIB
Perkawinan PSA dan GM Ketatkan Pasar Automotif di Eropa
'Perkawinan' PSA dan GM Ketatkan Pasar Automotif di Eropa
A A A
PARIS - Persaingan pasar automotif di Eropas dipastikan akan berlangsung ketat dengan tercapainya kesepakatan produsen mobil asal Prancis, PSA Group, dengan General Motors (GM). Keberhasilan mengakuisisi Opel dan Vauxhall, setidaknya membuat Volkswagen tak bisa tenang di pasar Benua Biru.

Bukan hanya di Eropa, PSA kabarnya siap melebarkan sayap ke Asia Tenggara dengan menggandeng Proton. Aksi korporasi PSA yang membeli Opel dan Vauxhall senilai 2,2 miliar euro atau setara Rp31 triliun menjadi babak baru peta industri automotif.

Kesepakatan dengan PSA akhirnya harus ditempuh GM karena mengalami pailit. Tidak memetik keuntungan sejak 1999, memaksa mereka akhirnya menerima pinangan PSA.

Dengan pembelian dua merek itu, PSA Group akan berupaya memulihkan kejayaan Opel dan Vauxhall dan ber harap dapat melakukan penghematan hingga 1,47 miliar poundsterling pada 2026. Pemangkasan terbesar akan di laku kan pada 2020.

"Kami percaya diri Opel dan Vauxhall akan bangkit secara signifikan ketika sudah kami topang. Kami juga akan menghargai komitmen yang sudah dibuat GM terhadap staf Opel dan Vauxhall,"ujar Kepala PSA Group Carlos Tavares di dalam keterangan pers seperti dikutip BBC.

Tavaresa juga yakin karyawan Vauxhall akan menerima pelatihan peningkatan kinerja yang diadakan PSA. Jumlah karyawan Vauxhall di Inggris mencapai 4.500 orang. "Jika kinerja kita bagus dan meningkat dengan berbagi ilmu, kita akan mampu memaksimalkan peluang ekspor. Jika menjadi yang terbaik, kita tidak perlu cemas,"katanya.

Sementara itu, Volkswagen merasa tidak terancam dengan akuisisi tersebut. Pabrikan asal Jerman ini akan terus melakukan restrukturisasi di perusahaannya. "Opel dan PSA memiliki alasan masing-masing dalam transaksi ini. Hal ini tidak berpengaruh pada rencana kami. Kami memiliki idea kami dan pemikiran sendiri, dan akan bekerja sama dengan mereka,"ujar VW Chief Executive Matthias Mueller seperti dilansir Reuters.

Lalu bagaimana memenangkan persaingan di kawasan Asia Tenggara, India dan Amerika Utara? Ini akan menjadi pekerjaan berat buat PSA. Pasalnya, Ford dan GM hingga kini belum mampu mengalahkan Toyota, Honda, Isuzu, dan Mitsubishi di Asia Tenggara. (Muh Shamil)
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.3108 seconds (0.1#10.140)