Paksa Beli TikTok, Trump Minta Microsoft Jangan Kasih Napas Aplikasi China

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 10:36 WIB
loading...
Paksa Beli TikTok, Trump Minta Microsoft Jangan Kasih Napas Aplikasi China
Zoom dan TikTok aplikasi buatan China. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China kian panas, Presiden AS Donald Trump meminta perusahaan besar Microsoft untuk membeli TikTok dari ByteDance dan beberapa aplikasi milik China lainya.

Baca Juga: Trumpberencana untuk menandatangani perintah eksekutif yang memaksa ByteDance untuk "melepaskan kepemilikannya" atas TikTok di AS.

(Baca juga: Lille Izinkan Magalhaes Pergi, Setan Merah Sodorkan 30 Juta Poundsterling)

Laporan dari Charles Gasparino dari Fox Business Network, tentang kemungkinan minat Microsoft untuk mengakuisisi TikTok. Bloomberg melaporkan kemudian pada hari Jumat bahwa penawar lain juga tertarik pada TikTok, meskipun tidak memberikan nama spesifik.

Aplikasi berbagai video, TikTok , tengah menjadi buah bibir di dunia. Dicekal di pasar Amerika Serikat dan beberapa negara lain, ternyata TikTok diminati para investor Paman Sam.

Pertanyaannya, berapa nilau perusahaan China, ByteDance, tersebut? Mereka memang tidak pernah mempublikasikannya, namun laman Reuters melaporkan, hari ini, bahwa nilai salah satu aplikasi paling populer di AS ini sangat menakjubkan.

Beberapa investor ByteDance memang tertarik untuk membeli TikTok dan menaksirnya seharga Rp732 triliun. Penilaian itu melampaui kapitalisasi pasar senilai Rp500 triliun yang dimiliki oleh induk Snapchat, SNAP, Inc.

Penilaian Rp732 triliun itu dilaporkan dihitung dengan mengalikan pendapatan TikTok yang diproyeksikan Rp14,6 triiun pada 2020 dengan faktor 50. Nilai Snap menunjukkan itu diperdagangkan pada 15 kali perkiraan pendapatan tahun 2020.

Ini berarti investor melihat TikTok tumbuh jauh lebih cepat daripada Snapchat. Yang pertama mengumpulkan uang dari pengiklan dengan kecepatan tinggi. Perkiraan pendapatan Rp14,6 triliun akan meningkat menjadi Rp87,8 triliun pada 2021.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1933 seconds (0.1#10.140)