Skyscanner Memprediksi Waktu Paling Ekonomis Melakukan Wisata Domestik

Sabtu, 20 Mei 2017 - 12:29 WIB
Skyscanner Memprediksi Waktu Paling Ekonomis Melakukan Wisata Domestik
Skyscanner Memprediksi Waktu Paling Ekonomis Melakukan Wisata Domestik
A A A
JAKARTA - Baru-baru ini, mesin pencarian travel global Skyscanner mempublikasikan serangkaian data yang dirancang untuk membantu wisatawan Indonesia dalam menghemat biaya perjalanan domestik di tahun 2017. Data ini merupakan bagian terbaru dari serangkaian prediksi keluaran Skyscanner yang dikenal sebagai “Panduan Evolusi Harga”.

Data ini telah dijabarkan ke dalam sejumlah skema dan grafik yang menunjukkan rata-rata tarif tiket pulang-pergi dari sepuluh kota populer di seluruh Indonesia. Data ini didasari oleh pola harga selama dua tahun terakhir dan merupakan indikator yang baik untuk prediksi harga tiket tahun ini.

Skyscanner mengklarifikasi bahwa harga yang ditunjukkan di sini merupakan rata-rata tarif penerbangan di seluruh bandara lokal Indonesia menuju lokasi yang tercantum pada skema dan grafik.

“Kami percaya bahwa Panduan Evolusi Harga ini dapat membantu wisatawan domestik Indonesia berhemat. Bila wisatawan Indonesia memanfaatkan panduan ini, kami yakin mereka dapat mengalokasikan lebih banyak budget untuk pengalaman wisata yang lebih maksimal di lokasi,” jelas Yulianto Balawan, Senior Marketing Manager Skyscanner, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (20/5/2017).

Dirinya melanjutkan, prediksi ini didasari oleh data yang sudah Skyscanner kumpulkan dalam dua tahun terakhir. Oleh karena itu, wisatawan domestik dapat menggunakan prediksi ini untuk mendapatkan tarif paling ekonomis ketika merencanakan liburan selanjutnya.

Bagi wisatawan yang ingin ke Bali tahun ini, data yang menunjukkan bila Januari akan menjadi saat yang terbaik untuk berangkat. Penerbangan termurah berikutnya dapat diakses pada September dengan prediksi tarif pulang pergi berkisar pada Rp2,2 juta.

Bagi mereka yang membeli tiket pulang-pergi ke Jakarta, data ini menempatkan bulan Juli sebagai momen termurah untuk tiket penerbangan domestik. Skyscanner memprediksi biaya pulang-pergi ke Jakarta di bulan Juli berkisar pada Rp2,1 juta.

Dalam kasus harga penerbangan domestik, Yogyakarta memiliki pola yang serupa dengan Bali. Biaya perjalanan termurah ke Yogyakarta dapat diakses pada awal tahun, di bulan Februari. Sama seperti Bali juga, harga penerbangan termurah berikutnya dapat dinikmati pada bulan September, ketika biaya tiket pulang-pergi diperkirakan berkisar Rp1,33 juta.

Mengenai Praya (Lombok), saat paling ekonomis untuk menjalani penerbangan domestik adalah bulan Februari, ketika rata-rata biaya yang diraup berkisar Rp1,4 juta. Untuk momen terbaik selanjutnya, pada bulan Oktober, harga tiket pulang-pergi Praya (Lombok) akan mencapai Rp2,05 juta.

Dengan harga tiket pulang-pergi seputar Rp1,3 juta, September adalah waktu paling ekonomis untuk terbang ke Surabaya. Data untuk Medan juga menunjukkan hal serupa. Harga paling ekonomis diperkirakan mencapai titik terendah pada September dengan tarif di titik Rp1,7 juta.

Tiket pulang-pergi Labuan Bajo mencapai titik terendah pada bulan Februari ketika harga penerbangan pulang-pergi domestik berkisar pada Rp1,9 juta. Sayangnya, wisatawan yang mengincar lokasi tersebut mungkin harus menunggu tahun depan untuk berwisata ke Labuan Bajo. Tiket penerbangan pulang-pergi untuk Labuan Bajo tidak akan menjadi murah lagi pada sisa 2017 ini.

Oktober akan menjadi saat terbaik untuk membeli tiket pulang-pergi ke Makassar, saat harga rata-rata diprediksi mencapai angka Rp1,4 juta. Di lain sisi, kemungkinan besar Semarang telah mencapai harga paling ekonomis pada bulan Februari lalu, dengan harga Rp993.319. Menurut Skyscanner.co.id, momen ekonomis berikutnya untuk terbang ke Semarang akan datang pada September dengan harga Rp1,2 juta.

Dari refleksi data tarif penerbangan selama dua tahun terakhir, Skyscanner.co.id memprediksi tarif penerbangan ke Padang akan mencapai titik terendah pada Oktober, dengan harga mencapai Rp1,5 juta.

“Kami sadar bahwa mayoritas warga Indonesia amat memperhatikan biaya wisata domestik. Untuk alasan ini, kami percaya bahwa kami dapat membantu wisatawan lokal dengan mengumpulkan data Skyscanner.co.id dan mempresentasikannya secara sederhana dan mudah dimengerti, lalu memberikan prediksi edukatif dari data tersebut,” ucap Yulianto.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1854 seconds (0.1#10.140)