Harga BBM Naik, Mitsubishi Enggan Naikkan Harga Mobil

Rabu, 04 Oktober 2023 - 11:24 WIB
loading...
Harga BBM Naik, Mitsubishi Enggan Naikkan Harga Mobil
Kenaikan BBM non subsidi yang terjadi per 1 Oktober 2023, ternyata belum memengaruhi industri otomotif, terutama harga jual mobil baru. Foto/Ilustrasi/iNews.id
A A A
JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) biasanya mempengaruhi seluruh sektor. Namun, kenaikan BBM non subsidi yang terjadi per 1 Oktober 2023, ternyata belum memengaruhi industri otomotif, terutama harga jual mobil baru.

Irwan Kuncoro, Director of Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengatakan pihaknya belum ada niatan untuk menaikkan harga jual mobil hanya karena BBM non subsidi naik.

“Untuk saat ini kita belum ada rencana penyesuaian harga produk, penyesauaian harga mobil, karena kenaikan harga BBM,” kata Kuncoro kepada wartawan di Cibubur, Jawa Barat, Selasa (4/10/2023).



Namun, Kuncoro menegaskan bahwa penyesuaian harga jual mobil pasti akan terjadi yang disebabkan banyak faktor. Itu juga dilakukan oleh pabrikan lainnya sesuai dengan perhitungan biaya produksi mereka.

“Penyesuaian harga itu satu hal yang memang ada, dan tidak hanya Mitsubishi, pasti merek lain juga menyesuaikan dengan banyak faktor. Tapi sekali lagi khusus untuk kenaikan harga BBM ini untuk saat ini belum ada rencana menaikkan harga mobil,” ujarnya.

Sekadar informasi, BBM non subsidi alami kenaikan yang cukup tinggi, bahkan ada yang sampai menyentuh angka Rp1.000. Jelas hal ini membuat seluruh pelaku industri harus melakukan perhitungan matang agar tidak gulung tikar.

Kenaikan harga BBM juga diprediksi bakal memengaruhi tingkat penjualan mobil di Indonesia. Mitsubishi sendiri menargetkan penjualan mobil sebanyak 100.000 unit sepanjang 2023.



“Kita lihat memang pasar otomotif masih cukup baik. Kemudian mengenai target penjualan Mitsubishi sekitar, ya kurang lebih sama dengan tahun lalu, 100.000-an unit. Sampai dengan Agustus, kira-kira on the way ke situ lah secara progress-nya,” ucap Irwan.

Faktor kenaikan harga jual mobil memang beragam, misalnya fluktuasi pada nilai tukar rupiah yang akan berdampak pada naiknya biaya komponen. Ini menyebabkan biaya produksi mobil bisa naik dan memicu para APM menaikkan harga produk kendaraan mereka.

Selain itu, permintaan yang tinggi tanpa dibarengi produksi yang sesuai juga dapat membuat harga suatu kendaraan meningkat. Ini juga akan memengaruhi penjualan yang bisa menurun karena harus menyesuaikan dengan daya beli masyarakat.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6338 seconds (0.1#10.140)