Review Film The Exorcist: Believer: Horor Biasa dengan Permainan Emosi

Rabu, 04 Oktober 2023 - 20:05 WIB
loading...
Review Film The Exorcist: Believer: Horor Biasa dengan Permainan Emosi
The Exorcist: Believer adalah tontonan horor yang menguras emosi. Bukan karena kengerian ceritanya, tapi, bagaimana mereka mempermainkan pikiran penontonnya. (Foto: YouTube)
A A A
The Exorcist: Believer dirilis untuk merayakan 50 tahun film horor fenomenal The Exorcist. Sekuel ini berharap bisa membangkitkan nostalgia dan membangun kembali franchise horor kondang itu. Tapi, tentu dibutuhkan usaha yang keras untuk mencapainya.

Believer merupakan sekuel langsung The Exorcist. Ini artinya, film tersebut mengabaikan semua peristiwa yang terjadi setelah film yang dirilis pada 1973 tersebut. Bisa dibilang, Believer memakai formula Halloween yang menjadikan film pada 2018 itu sebagai sekuel langsung film aslinya yang dirilis pada 1978.

Formula itu berhasil dipakai di Halloween. Sekuelnya pada 2018 itu mampu meraup USD259,9 juta. Meskipun, di Rotten Tomatoes, ratingnya tidak setinggi film aslinya. Tapi, produsernya cukup percaya diri untuk membuat sekuel sekaligus seri terakhir Halloween pada 2022.



Tidak mengherankan kalau The Exorcist memakai formula itu. Terlebih, sutradara Halloween 2018 dan Believer sama, yaitu David Gordon Green. Namun, tentu ada banyak perbedaan dari segi karakter, sudut pandang, dan penceritaan di antara kedua film tersebut.
Review Film The Exorcist: Believer: Horor Biasa dengan Permainan Emosi

Foto: JoBlo

The Exorcist: Believer berusaha keras membangkitkan nostalgia pencinta horor pada cerita kerasukan parah yang diderita anak-anak. Ketika The Exorcist berfokus pada satu orang anak, maka Believer memecahnya menjadi dua orang anak. Ini membuat bobot emosionalnya jadi lebih menarik ketimbang horornya.

Believer berfokus pada Victor Fielding (Leslie Odom Jr.), seorang ayah tunggal. Dia membesarkan putrinya, Angela (Lidya Jewett), seorang diri setelah harus membuat pilihan sulit ketika dia dan istrinya terjebak di gempa Haiti pada 2010. Meski begitu, Victor yang berprofesi sebagai fotografer selalu berusaha ada untuk putrinya.

Di sisi lain, Angela penasaran dengan sosok ibunya. Dia dan temannya, Katherine (Olivia Marcum), yang taat ke gereja, melakukan pemanggilan roh. Angela berharap bisa berkomunikasi dengan ibunya. Tapi, ritual itu gagal. Kedua cewek itu malah kerasukan arwah yang mengerikan.
Review Film The Exorcist: Believer: Horor Biasa dengan Permainan Emosi

Foto: Variety

Baik Victor dan orang tua Katherine berusaha memyembuhkan anak mereka. Setelah usaha medis dilakukan, Victor akhirnya pergi ke seseorang yang pernah mengalami hal yang sama seperti dirinya. Orang itu adalah Chris MacNeill (Ellen Burstyn).

Di film 1973, anak Chris, Regan, kerasukan. Seperti ibu-ibu lainnya, Chris juga berusaha membuat Regan sembuh. Saat itu, exorcism atau pengusiran setan masih bisa dilakukan pastor. Kondisi itu tentu berbeda dengan Believer, di mana gereja Katholik telah melarang praktik exorcism karena membahayakan sang pastor dan korbannya.

Secara garis besar, The Exorcism: Believer tidaklah terlalu menakutkan. Jump scare ada, tapi tidak intens. Yang membuat film ini mencekam adalah tingkah ketika para cewek itu kerasukan. Makeup dan akting suara mereka membangun atmosfir yang cukup bikin merinding. Tapi, selebihnya, normal-normal saja.
Review Film The Exorcist: Believer: Horor Biasa dengan Permainan Emosi

Foto: Bloody Disgusting

Klimaks film ini terasa klise, tapi, twist-nya cukup menarik. Meski terbaca, tapi, tetap saja, orang akan dibuat penasaran dengan seperti apa akhir dari semuanya. Emosi semua orang, baik pemain film dan penontonnya, dipermainkan di situ.

Elemen ini yang sepertinya jarang ditemukan di film horor lain. Ada memang yang mirip seperti ini, tapi biasanya ada di thriller, bukan horor. Di momen itulah, semua karakter itu dihadapkan pada kenyataan pahit atas siapa yang layak dipertahankan atau tidak.

Sementara, iblis yang merasuki kedua anak itu masih memendam dendam pada Chris MacNeill. Dia menggunakan Regan untuk membuatnya bertekuk lutut. Sayangnya, film ini meninggalkan sedikit penjelasan tentang si iblis itu. Bahkan, nama iblis itu pun tidak disinggung sama sekali di film ini.
Review Film The Exorcist: Believer: Horor Biasa dengan Permainan Emosi

Foto: Deadline

Believer mempertahankan sejumlah elemen dari film aslinya. Selain anak yang kerasukan, iblis yang sama, dan kehadiran MacNeill, ada juga kehadiran pastor yang turut membantu exorcism itu. Namun, tetap ada perbedaan di film baru ini. Tidak hanya pastor, seorang healer juga dilibatkan di film ini. Elemen ini membuat Believer terasa lebih fresh.

Sementara, hubungan dekat antara Victor dan Angela adalah titik berat di film ini. Victor, yang sebenarnya tidak terlalu menginginkan Angela, bertekad untuk melindungi putrinya itu apa pun pertaruhannya. Tapi, dia tidak mau egois.

Bonding kuat antara Victor dan Angela akan mengingatkan orang pada hubungan Chris dan Regan. Setelah semua peristiwa itu, baik Victor dan Angela juga harus bisa move on dengan hidup mereka. Namun, keduanya sepertinya belum bisa bernapas lega karena film ini berlanjut ke sekuelnya, Deceiver.



The Exorcist: Believer adalah tontonan horor yang menguras emosi. Bukan karena kengerian ceritanya, tapi, bagaimana mereka mempermainkan pikiran penontonnya. Secara atmosfir, film ini memenuhi syarat film horor, tapi, tidak terlalu bikin ketakutan. Orang hanya harus tahan pada penampilan make up dan akting suara pemerannya.

The Exorcist: Believer mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada hari ini, Rabu (4/10). Film ini berating Remaja atau 13 tahun ke atas dengan durasi 1 jam 51 menit. Selamat menyaksikan!

(alv)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0882 seconds (0.1#10.140)