Bentuk Unit Keamanan Siber, Trump Akan Temui Putin

Senin, 10 Juli 2017 - 14:09 WIB
Bentuk Unit Keamanan Siber, Trump Akan Temui Putin
Bentuk Unit Keamanan Siber, Trump Akan Temui Putin
A A A
BERLIN - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan membentuk sebuah unit keamanan siber bersama Pemerintah Rusia dengan menemui Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk melindungi negaranya.

Dalam halaman Twitter resminya bahwa Trump menuliskan bahwa pemerintah AS berencana membentuk sebuah unit keamanan cyber untuk melindungi isu hacking

Tambahkan Trump, ini adalah waktu yang tepat untuk bekerja secara ekstensif bersama Moskow.

"Saya dan Putin tengah membicarakan untuk membentuk unit keamanan cyber yang kukuh supaya hacking ketika pemilu dan beberapa hal negatif lainnya dapat dilindungi serta aman," kata Trump sejurus pertemuan mereka pada KTT G20 di Hamburg, Jerman.

Sementara itu, Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, laporan soal adanya kompromi antara hacker Rusia dengan Donald Trump adalah suatu hal yang tidak benar. Peskov menyebut ini adalah upaya untuk memperburuk hubungan kedua negara.

"Ini merupakan upaya untuk merusak hubungan bilateral antara kedua negara. Ini adalah sebuah dokumen fiksi," kata Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters.

"Anda harus bereaksi terhadap ini dengan selera humor tertentu, tapi ada juga sisi sedih dari laporan ini. Histeria sedang melecut untuk mempertahankan perburuan penyihir politik," sambungnya.

Peskov juga menegaskan, Kremlin tidak terlibat dalam upaya menyusun dokumen kompromi pada siapa pun itu dan berfokus pada membangun hubungan dengan mitra luar negeri Rusia sebagai gantinya.

Sebuah dokumen rahasia disajikan pekan lalu kepada Presiden Barack Obama dan Presiden Trump. Dokumen itu termasuk tuduhan Rusia berkompromi soal informasi pribadi dan keuangan Trump, seperti dilaporkan oleh CNN, mengutip pernyataan beberapa pejabat AS yang mengetahui langsung soal briefing.

Tuduhan itu disajikan dalam sinopsis dua halaman yang ditambahkan ke laporan gangguan Rusia di pemilu 2016. Dua halaman sinopsis tambahan itu termasuk tuduhan bahwa ada pertukaran informasi selama kampanye antara perwakilan Trump dengan perantara pemerintah Rusia, menurut dua pejabat keamanan nasional
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7194 seconds (0.1#10.140)