Emergency Brake Volvo Lampaui Batas Minimal Uni Eropa

Sabtu, 22 Juli 2017 - 15:23 WIB
Emergency Brake Volvo Lampaui Batas Minimal Uni Eropa
Emergency Brake Volvo Lampaui Batas Minimal Uni Eropa
A A A
GOTHENBURG - Selain bekerja sangat akurat, inovasi rem darurat (emergency brake) yang ditanam di truk produk-produk Volvo diketahui lebih unggul. Bahkan kemampuan pengereman saat darurat sudah di atas batas minimal yang dipersyaratkan oleh Uni Eropa.

(Baca Juga: Cegah Laka Tragis, Volvo Usung Rem Otomatis)

Saat ini, aturan Uni Eropa mewajibkan rem darurat harus berfungsi pada kecepatan 10 km/jam. Pada tahun depan ketentuan ini rencananya akan direvisi menjadi 20 km/jam. Namun inovasi Volvo ternyata telah mampu membuat sistem rem bekerja otomatis pada kecepatan hingga 80 km/jam pada jarak mulai 40 meter.

SINDOnews merasakan sendiri kemampuan kerja rem darurat otomatis ini. Saat menghadiri undangan Volvo di Gothenburg baru-baru ini, truk yang dinaiki SINDOnews berhasil berhenti tepat 1 meter di belakang sedan yang memerankan kendaraan dengan pengendara yang lalai.

Pada kecepatan 40 km/jam itu, truk secara bertahap melakukan pengereman ketika ada situasi kritis. Pada titik akhir, truk melakukan pengereman keras otomatis diikuti bunyi decit ban sesaat. Hebatnya, tidak ada guncangan besar pada saat rem otomatis itu aktif.

Volvo memang memiliki banyak keunggulan dibanding produsen lain. Untuk truk produk lain biasanya juga mengunci setelah terjadi pengereman mendadak, bahkan bisa jadi sistem pengereman atau mesin terganggu sehingga butuh switching atau penyambungan lebih dahulu.

Namun siang hari di tengah suhu dingin mencapai 20 derajat celcius saat summer itu, truk Volvo berwarna kabin abu-abu itu langsung bisa ditancap gas tanpa kendala apapun. "Dalam banyak kasus kecelakaan, truk Volvo mampu bekerja secara cepat untuk menghindari kecelakaan yang lebih fatal," ujar Direktur Keselamatan Lalu Lintas dan Produk Volvo Carl Johan Almqvist.

Piranti rem otomatis di truk yang berbobot di atas 3,5 ton merupakan ketentuan yang diwajibkan Uni Eropa sejak 2015 meski sudah dikembangkan Volvo tiga tahun sebelumnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7287 seconds (0.1#10.140)