Sehari Terima 1.225 Juta Serangan Siber, ESET Minta Indonesia Waspada

Kamis, 03 Agustus 2017 - 17:59 WIB
Sehari Terima 1.225 Juta Serangan Siber, ESET Minta Indonesia Waspada
Sehari Terima 1.225 Juta Serangan Siber, ESET Minta Indonesia Waspada
A A A
JAKARTA - Permintaan untuk kontrol dan proteksi pada aset informasi dan data perusahaan melonjak secara drastis. Adopsi enkripso di berbagai perusahaan secara global telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu dekade terakhir.

Menurut Tecknical Consultant PT Proseperita-ESET Indonesia mengatakan tututan enkripsi semakin besar mengingat Uni Eropa akan menetapkan General Data Protection Regulation (GDPR) mulai bulan mei 2018 yang memaksa semua entitas bisnis di Eropa menggunakan enskripsi sebagai syarat perlindungan data.

Di Indonesia sendiri, masih banyak perusahaan yang belum mengimplentasikan enskripsi sebagai bagian dari sistem keamanan mereka. Jadi tidak mengherankan jika menurut kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Koordinator Bidang politik, Hukum dan Kemananan mengatakan bahwa hampir setiap hari Indonesia menerima 1.225 Juta serangan siber dari berbagai negara.

" Indonesia harus segera memperhitungan, teknologi eskripsi untuk menjawab kebutuhan keamanan perusahaan melindungi data seperti laptop atau komputer dekstop. Enkripsi akan melindungi data yang dicuri atau hilang, agar tidak mungkin dibaca karena dikodekan oleh mekanisme enkripsi," tutur Yudi di bilangan Sarinah Thamrin, Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Sementara itu, Chrissie Maryanto, Direktur Marketing ESET Indonesia mengatakan dalam perjalanannya, selain teknologi enkripsi yang notabene merupakan kuncian bagi ransomware, metode serangan ikut menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah ransomware. Semakin variatif dan masifnya kemampuan menyerang, semakin besar kemungkinan memperoleh korban sebanyak-banyaknya.

Lalu, ransomware macam apa yang akan menjadi ancaman bagi dunia digital masa depan? ESET Indonesia melihat ada dua model yang kemungkinan akan menjadi tren di kalangan penjahat cyber masa depan. Pertama, locker ransomware atau enkripsi sistem. Jenis ini akan mengenkripsi pada level sistem operasi sehingga pengguna tidak dapat mengoperasikan komputer. Kedua, crypto ransomware atau enkripsi data. Tipe ini hanya akan mengenkripsi tipe file tertentu. Dalam perkembangannya, semakin banyak tipe file yang menjadi target, jenis ransomware ini juga mengalami perkembangan yang dapat dilihat dari extension file yang dihasilkan.

“Khusus untuk ransomware WannaCry, ESET berhasil mendeteksi hanya beberapa jam setelah serangan merebak di dunia. Pengguna ESET dipastikan aman,” jelas Chrissie
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.9057 seconds (0.1#10.140)