Ben Whittaker Tak Menolak jika Dihadapkan dengan Joshua Buatsi

WEST BROMWICH - Petinju Benjamin Whittaker alias Ben Whittaker sempat ingin menggantikan Dan Azeez dalam pertarungan melawan Joshua Buatsi di London, 21 Oktober lalu. Namun, laga Azeez vs Buatsi terpaksa ditunda lantaran Azeez menderita cedera.

Whittaker sempat memiliki keinginan menggantikan posisi Azeez , apabila dia tidak sedang cedera. "Jika ada kesempatan seperti itu dan saya tidak mengalami cedera dan dalam kondisi siap bertarung, saya akan melompat," ungkap Whittaker kepada Sky Sports.

"Jika kesempatan itu datang, jika Azeez menarik diri, saya akan mengatakan bahwa saya akan bertarung melawan Buatsi karena dari segi gaya bertarung, dia sangat cocok untuk saya," paparnya.



"Saya akan mengatakan menempatkan saya di sana. Saya akan mendapatkan uang dan perebutan gelar juara dunia setelah itu, itu sangat mudah. Maka saya akan terjun ke dalam laga seperti itu," katanya lagi.

Meskipun begitu, dia mengakui jika dia tidak mau terburu-buru. Pasalnya, sejak debut profesional pada 30 Juli 2022, dia baru melakoni 4 laga profesional. Saat ini, dia juga tengah dilanda cedera, dan berencana untuk kembali naik ring pada Desember nanti.

"Sedikit gangguan pada tangan saya, namun tidak ada yang terlalu serius. Saya hanya memastikan bahwa setiap kali saya naik ring, saya berada dalam kondisi 100 persen. Jadi saya mengambil waktu istirahat yang saya butuhkan, saya masih berlatih, masih mengerjakan beberapa hal dan saya akan kembali pada Desember, semoga," paparnya.

Petinju 26 tahun ini pun yakin duel dengan petinju seperti Dan Azeez atau Joshua Buatsi masih ada di masa depannya. Whittaker ingin bertarung dengan pemenang dari pertarungan yang telah dijadwalkan ulang.

"Yang kalah, mereka tidak punya apa-apa untuk saya. Pemenangnya adalah orang yang ingin Anda incar. Anda tidak mengincar tempat kedua," ungkap pemilik rekor 4-0 (3KO) ini.

Lebih lanjut, Whittaker mengutarakan bahwa kelas berat ringan merupakan divisi yang sangat sulit saat ini. "Mereka semua bisa memukul tentu saja, mereka semua bisa maju, tetapi tidak ada yang benar-benar cepat, tidak ada yang cepat. Tidak ada yang benar-benar menyerang balik dan itu hanya saya," kata dia.



"Level teratas (Dmitry Bivol) baru saja mengalahkan wajah tinju yaitu Canelo. Level domestik yang normal masih hampir level dunia. Ini adalah divisi yang keras dan sulit. Saya senang bisa menjadi bagian dari itu. Jika Anda berbelok ke kiri, Anda berbelok ke kanan, ada banyak nama di mana-mana," tukasnya.