Bos Mitsubishi Electric Prediksi Mobil Listrik Akan Lebih murah

TOKYO - Mobil listrik terus di gadang-gadang sebagai kendaraan masa depan. Dengan begitu, mobil bermesin diesel dan bensin akan mulai dikurangi.

Untuk mewujudkannya, beberapa negara pun mulai memuluskan jalan mobil listrik. Salah satunya untuk urusan pajak kendaraan agar harganya lebih terjangkau.

Selain pajak, tinggi rendahnya harga sebuah mobil listrik sangat bergantung pada biaya baterai yang menggerakkan roda kendaraan, tapi biaya tersebut akan turun drastis dalam waktu dekat, seiring semakin banyaknya permintaan terhadap mobil listrik.

"Biaya baterai lambat laun pasti akan turun seiring pertumbuhan mobil listrik. Jadi harga kendaraan listrik akan sebanding dengan mobil konvensional," kata Masaki Sakuyama, president and CEO Mitsubishi Electric, dilansir dari CNBC, Rabu (18/10/2017).

Salah seorang pengamat pasar mengatakan bahwa persyaratan kendaraan hemat bahan bakar yang ketat untuk mobil bermesin bensin, justru membuat perusahaan akan mengeluarkan biaya lebih banyak untuk mengembangkannya. Sebaliknya, mobil listrik mendapat insentif dari pemerintah jadi akan memiliki harga yang lebih murah.



Namun beberapa keterbatasan tetap ada, infrastruktur yang belum memadai masih menjadi salah halangan terbesar. Selain itu, waktu pengisian baterai yang masih cukup lama menjadi salah satu alasannya.

Beberapa pabrikan mobil saat ini memang sudah mulai memasarkan mobil listrik, seperti Mitsubishi Motors, yang merupakan bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Saat ini memproduksi mobil listrik hatchback i-MiEV. Mobil ini dibekali baterai lithium-ion 330 volt, 16 kilowatt per hour.