Nissan Bersemangat Perkenalkan Mobil Listrik di Indonesia

Sabtu, 28 Oktober 2017 - 06:02 WIB
Nissan Bersemangat Perkenalkan Mobil Listrik di Indonesia
Nissan Bersemangat Perkenalkan Mobil Listrik di Indonesia
A A A
Hadapi aturan emisi kendaraan bermotor yang sudah begitu ketat, dapat dipastikan saat ini semua produsen kenderaan sedikit demi sedikit mulai meninggalkan kendaraan berbahan bakan minyak, dengan terus mengembangkan mobil energi listrik (EV). Nissan Motor Company sebagai pengembang teknologi E-Power berharap bisa membawa teknologi ke Indonesia.

Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia, Eiichi Koito mengatakan Nissan terus mengembang teknologi mobil listrik dan otomom dengan harapkan teknologi ini bisa digunakan di seluruh dunia, termasuk indonesia.

Potensi pasar automotif di Indonesia cukup besar, oleh karenanya Nissan mempunyai niat untuk membawa teknologi ini di Indonesia, Pemerintah Indonesia tahun 2025 menargetkan 20 persen pengunaan mobil listrik di Indonesia.

" Nissan adalah manufaktur Terbesar EV terbesar, dalam hal teknologi dan produk, secara global banyak pilihan untuk kendaraan EV. Nissan di Indonesia menunggu aturan dari pemerintah dan Nissan sangat optimis hal itu dapat dicapai secara bersama sama dengan dukungan regulasi dan upaya Pemerintah Indonesia mengkampanyekan dan membatasi pengunaan bahan bakar fosil," ujar Koito dalam wawancara khusus dengan SINDOnews di sela-sela acara Tokyo Motor Show 2017.

Menurut Koito, oleh karenanya, Nissan membuat mobil listrik yang mampu menghasilkan daya listrik sendiri, E-Power. Hadirnya nissan Serena Nismo e-Power di Jepang bulan November mendatang
merupakan sebuah inovasi powertrain electric yang dihadirkan oleh Nissan dengan menggunakan 100% mesin motor listrik.

" Kehadiran Nissan e-POWER diharapkan menjadi solusi inovatif dalam ranah elektrifikasi di pasar Indonesia serta sebagai jembatan antara mobil bensin/diesel konvensional dengan kendaraan listrik utuh," tegas Koito.

Koito menjabarkan perbedaan Hybrid Konvensional dengan Sistem e-POWER, menurutnya dalam sistem hybrid konvensional, motor listrik dengan output rendah digabungkan dengan mesin bensin untuk menggerakkan roda saat kondisi baterai sedang lemah (atau saat berpergian dengan kecepatan tinggi).

Namun, dalam sistem e-POWER, mesin bertenaga bensin tidak terhubung ke roda; hanya untuk mengisi baterai saja. Berbeda kendaraan listrik biasa, e-POWER mengisi daya listrik dari mesin bensin saja bukan dari power station ataupun charger eksternal, sehingga pengendara tidak perlu khawatir akan ketersediaan power station / charger eksternal saat kehabisan daya baterai.

' Namun infrastruktur untuk mobil listrik di Indonesia belum seperti yang diharapkan. Charging listrik untuk umum, misalnya, belum banyak tersedia, padahal kalau minat masyarakat Indonesia terhadap mobil ini cukup tinggi, tutupnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0122 seconds (0.1#10.140)