Kirim Musik ke Luar Tata Surya, Ilmuwan Yakin Alien Merespons di 2043

Senin, 20 November 2017 - 16:47 WIB
Kirim Musik ke Luar Tata Surya, Ilmuwan Yakin Alien Merespons di 2043
Kirim Musik ke Luar Tata Surya, Ilmuwan Yakin Alien Merespons di 2043
A A A
WASHINGTON - Apakah Anda percaya dengan kehidupan di luar angkasa? Kalau percaya, Anda bisa bergabung dengan kelompok ilmuwan yang mencoba membuktikan adanya kehidupan selain di Bumi dengan mengirimkan transmisi suara musik ke planet asing.

Transmisi yang baru dikirim pada Oktober 2017 itu diyakini akan sampai ke planet tujuan pada tahun 2030 mendatang. Para ilmuwan ini berupaya mengirimkan transmisi radio yang kuat agar sampai ke planet di luar tata surya Matahari yang diyakini berpotensi dihuni makhluk hidup.

Letaknya tidak tanggung-tanggung yakni 12,4 tahun cahaya dari bumi. Sedangkan transmisi yang dikirim berupa potongan-potongan klip musik pendek dari beberapa musisi dunia.

Terkait usaha berkomunikasi dengan alien (makhluk luar angkasa), pada Oktober kemarin selama tiga hari berturut-turut penyelenggara festival musik elektronik sonar Spanyol mengarahkan antena radio European Incoherent Scatter Scientific Association (EISCAT) 105 kaki ke langit. Kemudian mereka mengirimkan semburan sinyal radio ke GJ 273, bintang kerdil merah (kadang disebut Luyten's Star).

Gugusan bintang ini menampung dua planet, salah satunya bernama GJ 273b, yang mungkin mendukung kehidupan. Dengan bantuan para astronom dari METI (Messages to Extraterrestrial Intelligence) dan Institute of Space Studies of Cataloniar (IEEC), tim sonar menyanyikan klip musik yang dikodekan secara digital dari artis-artis seperti Autechre, Holly Herndon, Jean-Michel Jarre, Modeselektor, Matmos, Kode9, dan Halo Laurel.



Rencananya pada April 2018, mereka akan melakukan pengiriman sinyal lagi. Bahkan mengirimkan 15 lagu lagi dari 33 seniman yang ikut serta dalam festival tersebut.

"Kegiatan ini disebut Sonar Calling, sebuah proyek perayaan, eksperimen ilmiah artistik dan refleksi kolektif yang terbuka untuk manusia dan makhluk luar angkasa," menurut situs festival tersebut seperti dikutip laman Gizmodo, baru-baru ini.

Douglas Vakoch, Presiden METI mengatakan, baginya, Sonar Calling adalah cara yang baik untuk menguji dan memperbaiki beberapa prinsip komunikasi antarbintang dasar. Selain itu, mendidik masyarakat tentang konsep METI. Hal ini juga cara untuk melihat apakah alien benar-benar ada di luar sana.

"Kami menguji satu solusi untuk Paradoks Fermi yang disebut Hipotesis Kebun Binatang," kata Vakoch kepada Gizmodo.

"Menurut Hipotesis Kebun Binatang, mungkin kecerdasan luar bumi jauh lebih luas daripada yang biasanya kita pikirkan, dan bahkan bintang-bintang di dekatnya dihuni dengan peradaban maju. Singkatnya, mereka sudah tahu kita ada di sini, tapi mereka hanya memerhatikan kita, seperti kita melihat binatang di kebun binatang," tuturnya.

Dia pun berharap pengiriman sebuah pesan yang cukup menarik keluar angkasa pada akhrinya mendapat tanggapan dari peradaban luar bumi. "Persiapan ini mencakup pengembangan pesan yang kami kirim, menyandikannya dalam format yang dapat dikirim dengan fasilitas yang tersedia seperti EISCAT, dan pengarsipan pesan kami. Sehingga generasi mendatang akan mengingat apa yang telah kami kirim," katanya.

Proyek Calling Sonar mengingatkan pada usaha komunikasi antarbintang sebelumnya, termasuk Pesan Aricebo (1974), Panggilan Kosmik Rusia (1999), Lone Signal Project (2013), dan pada tingkat yang lebih rendah, Rekaman Emas atas dua probe Voyager NASA. Tapi usaha ini tak pernah menghasilkan balasan.

"Kami telah menularkannya ke bintang yang sama dalam tiga hari berturut-turut, memberi para ilmuwan pada waktu GJ 273b untuk meminta rekan mereka di observatorium lain untuk mengawasi transmisi berulang, membiarkan mereka memastikan bahwa mereka telah mendeteksi sinyal buatan," kata Vakoch.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya akan mengirimkan transmisi transmisi kedua pada bulan April 2018. Sinyal yang memberi tahu kepada makhluk luar angkasa yang mengorbit di Luyten's Star.

Dikatakannya, transmisi yang dirancang oleh ilmuwan IEEC dan METI bersifat "propaedeutik". Artinya,setiap bagian pesan berisi informasi tentang cara memecahkan kode bagian berikutnya.

Menurut tim Solar Calling, kecerdasan alien yang cukup canggih seharusnya bisa mendeteksi transmisi ini dan melihatnya berasal dari sumber yang tidak wajar. Musik dari transmisi pertama sekarang meluncur menuju GJ 273b pada kecepatan cahaya, dan akan tiba pada akhir 2030. "Jadi, paling awal kita bisa berharap mendengar respons akan terjadi pada tahun 2043," klaimnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6917 seconds (0.1#10.140)