Jangan Biarkan Tranformasi Digital di Indonesia Berjalan Tanpa Penataan

Kamis, 23 November 2017 - 20:01 WIB
Jangan Biarkan Tranformasi Digital di Indonesia Berjalan Tanpa Penataan
Jangan Biarkan Tranformasi Digital di Indonesia Berjalan Tanpa Penataan
A A A
JAKARTA - Era digital telah merambah ke seluruh sendi kehidupan di dunia, tak terkecuali Indonesia. Kini Indonesia menghadapi transformasi model binis dari konvensional ke era digital dan teknologi.

Menurut Muhamad Paisol, Presiden Direktur PT Lintas Teknologi Indonesia, setidaknya ada lima isu yang harus ditata untuk membantu mendorong transformasi digital di Indonesia. Kelima hal tersebut adalah infrastruktur/standarisasi, legal, ekonomi, pembangunan serta sosial dan budaya.

"Transformasi digital sendiri bisa dikatakan sebagai perubahan yang terkait dengan penerapan teknologi digital di semua aspek masyarakat manusia. Tahap transformasi berarti penggunaan inheren digital memungkinkan jenis baru dari inovasi dan kreativitas dalam domain tertentu, bukan hanya meningkatkan dan mendukung metode tradisional," ujar Paisol, di acara Lintas Teknologi Solutions Day, di Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Mengacu pada survei global dari Pure Storage bertajuk Evolution, sebanyak hampir 70% dari 200 bisnis di Indonesia yang terjaring sebagai responden mengungkapkan, lebih dari separuh pendapatan yang mereka kantongi dihasilkan dari arus digital pada bisnisnya. Adapun hasil ini lebih tinggi dari angka rata-rata yang tercatat untuk kawasan Asia Pasifik dan Jepang, yakni sebesar 46%.

Survei ini mencatat, meskipun saat ini Indonesia masih berada di tahap awal perjalanan digitalisasi, bisnis terkoneksi tampaknya makin gencar memperkukuh strategi digital mereka. Hal ini membawa imbas yang cukup signifikan dari sisi ekonomi.

Indonesia diharapkan bisa meraup hingga USD150 miliar per tahun pada 2025. Adapun teknologi-teknologi yang tengah naik daun seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), serta machine learning.

Ketiganya menjadi pemicu bagi bisnis dalam mempercepat kesuksesan mereka beralih ke digital. Serta mendukung pelaku usaha dalam mengubah cara mereka mengoperasikan bisnis di tengah ekonomi digital saat ini.

Survei independen ini menjaring lebih dari 9.000 responden yang berasal dari kalangan pemimpin IT di organisasi-organisasi di seluruh dunia. Yakni, mencakup 3.000 orang yang berasal dari perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik dan Jepang.

Menurut survei, tercatat 79% bisnis di Indonesia bergantung pada layanan-layanan digital dalam rangka mempercepat inovasi. Sementara sebanyak 71% dari mereka yakin bahwa langkah tersebut akan mendukungnya untuk tetap unggul dan kompetitif di kancah persaingan pasar yang kian sengit.

“Untuk memaksimalkan era digitalisasi berbasis Teknologi ini, diperlukan konsistensi dan peran serta masyarakat untuk mendukung, mengendalikan, dan mengembangkan teknologi inovasi yang diciptakan agar dapat digunakan secara optimal demi kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berdaya saing tinggi,” pugkas Paisol.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8908 seconds (0.1#10.140)