Jensen Huang Merancang Masa Depan dengan Nvidia

Selasa, 28 November 2017 - 12:32 WIB
Jensen Huang Merancang Masa Depan dengan Nvidia
Jensen Huang Merancang Masa Depan dengan Nvidia
A A A
CEO Nvidia Jensen Huang disebut sebagai orang yang akan merancang masa depan industri teknologi. Ini karena pengaruh besar Nvidia dalam menenagai berbagai peranti elektronik yang akan mengukir perkembangan teknologi ke depannya.

Ada dua industri yang paling terpengaruh oleh kehadiran artificial Intelligence (AI)), yakni kesehatan dan automotif. Menurut Jensen, perusahaan teknologi saat ini sedang habis-habisan berinvestasi di bidang artificial intelligence. Itu membuat perusahaannya ikut meroket. Sebab, Nvidia adalah perusahaan yang membuat system on chip (SoC) untuk menenagai berbagai hardware (perangkat elektronik) tercanggih saat ini. Chip buatan Nvidia tidak hanya dipakai di superkomputer, juga sejumlah teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan hingga mobil otonom.

Jensen Huang Merancang Masa Depan dengan Nvidia


Sejak awal diciptakannya komputer, ilmuwan memang terus mengembangkan apa yang disebut dengan machine learning (pembelajaran mesin), yakni proses ketika komputer dapat belajar dari data. Dengan melihat data pasien, contohnya, komputer bisa menentukan penyakit yang diderita si pasien. Machine learning ini merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan.

"Saat ini software sedang 'memakan' dunia, tapi AI akan 'memakan' software," kata Jensen. Industri kesehatan, menurut Jensen, akan mendapatkan banyak perubahan dengan adanya AI ini pada masa depan. Selanjutnya, industri automotif. Saat ini hampir semua pabrikan automotif berinvestasi ke mobil otonom.

Diakui Jensen, jika berbicara tentang AI dan manusia, memang selalu akan terbentur dengan regulasi. "Tapi kita tidak bisa membendung dampak teknologi yang akan membawa 10 atau bahkan 1.000 kali hasil yang lebih baik," sebutnya.

Ia membayangkan jika AI di bidang medis atau kedokteran dapat membantu dokter, radiologis, dan lain-lainnya untuk mempermudah dalam mengobati pasien. Soal machine learning di mobil ini juga akan memunculkan tantangan-tantangan baru bagi regulator. Nvidia, misalnya, baru saja mendemonstrasikan software yang dapat belajar menyetir hanya dengan melihat manusia melakukannya. Saat ini mobil listrik Tesla menggunakan Nvidia Drive PX 2 dalam sistem autopilot mereka. Dan masih banyak perusahaan teknologi lain yang masa depan mereka sangat bergantung pada chip buatan Huang.

Huang menjalani masa kecil yang berat. Ia dikirim ke Amerika oleh orang tuanya dari Thailand bersama sang kakak, Jen Hsun, ke asrama kecil di timur Kentucky untuk tinggal dengan paman dan bibinya. Usianya baru 9 tahun dan saudaranya 10 tahun. "Berat sekali. Anak-anak di sana punya pisau dan sering bertengkar," katanya.

Ternyata, paman dan bibinya tidak sadar bahwa mereka mengirim Huang bersaudara ke asrama anak-anak nakal dan bermasalah. Untungnya mereka bersatu kembali dengan orang tua mereka, dan akhirnya Huang dapat berkuliah di Oregon State University. Setelah lulus, ia bekerja di AMD, yang sekarang menjadi kompetitor Nvidia. Gelar master di Stanford, ia selesaikan dan membentuk Nvidia pada 1993. Sekarang Nvidia mengontrol 70 persen dari GPU PC dan penjualan mereka terus meroket dalam beberapa tahun terakhir.

Nvidia juga tidak khawatir dengan penurunan pasar PC karena strategi Huang yang cepat sekali tanggap dengan perubahan teknologi. Saat ini Nvidia memiliki bagian penting di pasar kecerdasan buatan yang diprediksi akan meroket menjadi USD15 miliar pada 2025. Tak heran jika Huang disebut sebagai pemimpin yang efektif dan visioner.

Dan bukan berarti ia tidak pernah melakukan kesalahan. Nvidia pernah mencoba semaksimal mungkin bersaing di pasar smartphone, tapi harus kalah dengan Qualcomm. Namun, arsitektur ponsel mereka kemudian dikembangkan lagi menjadi prosesor untuk mobil otonom. "Huang tidak pernah membunuh produksinya, tapi mengalihkan fungsinya," ujar analis teknologi Jon Peddie.

Mobil Akan Bergantung pada Software
Jensen Huang Merancang Masa Depan dengan Nvidia

Jensen Huang memang punya hubungan baik dengan CEO Tesla Elon Musk. Betapa tidak, Nvidia memiliki bagian penting dalam mobil Tesla. Bahkan, Nvidia adalah supplier terbesar dari sistem kokpit on-board digital yang ada di dalam mobil Tesla karena ditenagai oleh chip Nvidia Tegra.

Nah, belum lama ini CEO Jen-Hsun Huang berpose dengan SUV Tesla Model X P90D yang merupakan hadiah dari Elon Musk. Di garasi rumahnya, terlihat Huang memiliki sejumlah mobil mewah. Antara lain dua Tesla Model S warna putih dan beberapa Ferrari.

Hubungan Huang dan Elon Musk terjalin sangat baik karena dua-duanya sama-sama visioner. Sudah sejak lama chip Nvidia digunakan di mobil Tesla, termasuk layar 17 incinya. Keduanya sama-sama mendapatkan keuntungan. Nvidia merupakan perusahaan teknologi yang sangat fokus mengembangkan chip untuk berbagai peranti, termasuk mobil. Sementara Tesla butuh perangkat chip yang cepat dan canggih sebagai otak dari mobil mereka.

Huang yang memiliki enam mobil (semuanya Ferrari dan Tesla) menyebut bahwa industri automotif adalah market yang penting dalam perkembangan teknologi di masa depan. Bahkan, nantinya ia meramal bahwa mobil akan sangat tergantung pada software. Jadi, setelah membeli mobil pun, pengguna bisa mendapatkan berbagai fitur tambahan dengan adanya software update.

"Ketika Anda membeli mobil bensin, hubungan Anda dengan pabrikan mobil berhenti setelah mobil itu sampai di rumah. Sebaliknya, jika membeli Tesla, hubungan Anda justru baru dimulai," katanya. Nvidia merancang Tegra X1 untuk mentenagai superkomputer, juga mobil-mobil Tesla.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8805 seconds (0.1#10.140)