Rencana Gila Suzuki Gelar Balap di Antariksa Dipastikan Terwujud

Selasa, 26 Desember 2017 - 14:03 WIB
Rencana Gila Suzuki Gelar Balap di Antariksa Dipastikan Terwujud
Rencana Gila Suzuki Gelar Balap di Antariksa Dipastikan Terwujud
A A A
TOKYO - Rencana gila Suzuki untuk gelar balap di antariksa dipastikan akan segera terwujud, dengan didukung perusahaan Ispace. Perusahaan yang berbasis di Jepang ini, Ispace baru-baru ini mengumpulkan dana sebesar USD90 juta untuk mengirim beberapa robot sebagai tahap pertama dari rencana balap di luar angkasa.

Rencana ambisius, Suzuki didukung perusahaan raksasa Jepang seperti Konica Minolta, Development Bank of Japan, Japan Airlines, dan Tokyo Broadcasting System.

"Suzuki telah memutuskan untuk mendanai dua misi lunar yang diumumkan oleh perusahaan eksplorasi ke bulan," kata Suziki dalam siaran pers baru-baru ini, seperti dilansir dari Rideapart.

"Saat ini, tim saat ini mengelola tim HAKUTO, satu-satunya tim Jepang yang berpartisipasi dalam Google Lunar XPRIZE, dan Suzuki telah menjadi mitra perusahaan dengan HAKUTO sejak Juli 2016, " tambah Suziki.

Untuk memudahkan rencana balap di luar angkasa perusahaan konstruksi Jepang, Obayashi sukses memperlihatkan rancangan lift (Elevator) yang akan mengangkut orang menuju luar angkasa tanpa naik roket.

Rencana Gila Suzuki Gelar Balap di Antariksa Dipastikan Terwujud


Jepang akan menggunakan langkah revolusioner untuk mengantikan peluncuran roket sebagai armada menuju antariksa. Lift ini akan mengandalkan penyeimbang 13.000 ton untuk menstabilkannya. Jika berhasil, maka bisa membawa hingga 100 ton orang dan kargo ke dalam ruang yang dalam.

Ini juga dapat mengurangi masalah energi di Bumi dengan memberikan sejumlah besar tenaga surya murah atau menyimpan limbah nuklir. Obayashi akan memulai pembangunan pada tahun 2025 dan proyek tersebut akan memakan waktu 20 tahun untuk menyelesaikannya.

"Tingkat teknologi saat ini belum cukup untuk mewujudkan konsep tersebut, namun rencana kami realistis, dan ini adalah batu loncatan menuju pembangunan lift ruang angkasa." tulis Obayasig seperti dilansir DailyStar, Senin (2/10/2017).

Elevator menuju luar angkasa tersebut akan siap untuk dioperasikan pada 2050. Jika rencana ini berhasil maka sebuah langkah revolusioner perjalanan luar angkasa serta berpotensi meningkatkan perekonomian global.

Obayashi mengatakan, mereka akan membangun elevator luar angkasa dengan ketinggian 96.000 kilometer. Sistem robotik bertenaga motor magnetik linear dapat membawa sejumlah orang ataupun kargo menuju stasiun luar angkasa, hanya akan membutuhkan waktu tujuh hari perjalanan untuk sampai ke sana.

Perusahaan mengatakan bahwa fantasi yang tampak mustahil ini akan terealisasikan karena adanya karbon nanoteknologi. “Daya tarik [karbon nanoteknologi] ribuan kali lebih kuat dibandingkan kabel yang selama ini ada,” kata Yoji Ishikawa, peneliti dan manajer pengembangan di Obayashi.

Ishikawa mengaku bahwa saat ini belum dapat membuat kabel yang cukup panjang, tapi ia berkeyakinan tahun 2030 semua semakin siap.

Penelitian internasional di tahun 2012 menyimpulkan bahwa elevator luar angkasa bisa dibangun tapi paling baik diwujudkan dengan kerja sama internasional dan hal ini disepakati oleh Yoji Ishikawa.

Saat ini seluruh universitas di Jepang tengah bekerjasama untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tiap tahunnya universitas melakukan kompetisi sehingga ilmu dapat dibagikan dan belajar dari peserta lainnya.

Sebuah tim di Universitas Kanagawa telah bekerja membangun kendaraan robotik atau pendaki robotik.

Profesor Tadashi Egami mengatakan, ketegangan pada kabel akan bervariasi bergantung pada ketinggian dan gravitasi. “Kami sedang mempelajari mekanisme terbaik yang dibutuhkan dalam proses pengreman pada suatu ketinggian,” urai Egami.

Beberapa ahli berpendapat inovasi elevator ke luar angkasa merupakan salah satu langkah untuk meninggalkan penggunaan roket yang sangat mahal dan juga berbahaya karena dengan roket harus menggunakan tenaga nuklir.

Menggunakan pesawat ulang-alik untuk membawa kargo ke luar angkasa dibutuhkan biaya sekitar USD22.000 per kilogram. Sementara untuk elevator luar angkasa, perkiraan biaya sekitar USD200.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9065 seconds (0.1#10.140)