'Tiga Matahari' Muncul Sekaligus di Awal Tahun 2018

Selasa, 02 Januari 2018 - 13:56 WIB
Tiga Matahari Muncul Sekaligus di Awal Tahun 2018
'Tiga Matahari' Muncul Sekaligus di Awal Tahun 2018
A A A
VEMDALEN - Matahari kembar tiga terlihat muncul di atas pegunungan es Swedia di awal tahun 2018. Ketiga matahari itu terlihat sekaligus dan sangat terang, fenomena ini juga membentuk cincin matahari yang sangat luas.

Kejadian langka itu berhasil diabadikan oleh Ludvig Lundin, seorang pemain ski di resor Vemdalen di Swedia tengah, dan ketika dia membagikan rekaman tersebut ke Facebook, lebih dari lima juta pengunjung takjub.

Dari gambar menakjubkan terbentuk membentuk lingkaran cahaya yang mengelilingi matahari. Sehingga terlihat matahari menjadi tiga. Pembiasan sinar matahari dalam ilmu antariksa di sebut sundogs.

Ilmuan NASA David D. Sterling, yang mengatakan: "Itu seperti gambar yang Anda bayangkan saat pertama menerangi langit di Yordania pada hari Natal 2017 lalu." tutur David, seperti dilansir Dailymail, Selasa (2/1/2018)

Para ilmuwan menegaskan bahwa munculnya sinar seperti matahari kembar biasanya disebabkan fenomena matahari terbit yang memantulkan sinar ke kristal es dan terakumulasi di atmosfer. Pantulan sinar itulah yang kemudian menimbulkan cahaya seperti matahari.

Portal berita Mirror, menjelaskan penampakan seperti matahari kembar di Rusia. Berita itu dibuat berdasar rekaman video warga yang melintas di jalanan Nizhny Novgorod, Rusia.

Dalam rekaman video terlihat adanya dua sinar yang menyerupai matahari. Menurut keterangan Head of the Weather Forecast Department Nizhny Novgorod Hydrometeorological Center, Olga Mokeeva, penampakan itu sejenis fatamorgana yang langka. Penyebabnya adalah cahaya matahari yang dibiaskan setelah memasuki atmosfer.

“Sangat mungkin ini disebabkan udara dingin yang mengakibatkan terjadinya kristal es,” katanya.



Penyebab mahatari kembar ini adalah karena efek dan refraksi atau pembiasan optikal. Kejadian ini hampir sama dengan pelangi yang terbentuk karena cahaya matahari menyinari tetesan air dari angkasa. Meski fenomena tersebut sangat langka, tapi sebelumnnya pernah terjadi penampakan bulan kembar.

Sementara sejumlah ilmuwan yang telah dipanggil oleh pihak Life's Little Mysteries mengaku belum pernah melihat fenomena matahari kembar tersebut.

Beberapa efek optik atmosfer pernah dijelaskan dalam sains seperti sun dogs, fatamorgana senja,pilar matahari,dan halo matahari.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5238 seconds (0.1#10.140)