Tak Mau Serahkan Kendali ke Mesin, Nissan Pamer Teknologi B2V

Selasa, 09 Januari 2018 - 12:02 WIB
Tak Mau Serahkan Kendali ke Mesin, Nissan Pamer Teknologi B2V
Tak Mau Serahkan Kendali ke Mesin, Nissan Pamer Teknologi B2V
A A A
YOKOHAMA - Nissan meluncurkan penelitian terbaru yang memungkinkan kendaraan menginterpretasikan sinyal dari pikiran pengendara. Teknologi ini mendefinisikan kembali bagaimana pengguna berinteraksi dengan kendaraannya.

Teknologi yang dinamakan Brain-to-Vehicle atau B2V nantinya dapat mempercepat reaksi pengendara dan mengarahkan kendaraan agar tetap beradaptasi untuk berkendara lebih menyenangkan. Nissan akan mendemonstrasikan kemampuan teknologi eksklusif ini pada pameran Consumer Electronics Show (CES) 2018 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Tak Mau Serahkan Kendali ke Mesin, Nissan Pamer Teknologi B2V

B2V merupakan pengembangan terbaru dari Nissan Intelligent Mobility, visi perusahaan untuk mengubah bagaimana kendaraan dikendarai, ditenagai, dan terintegrasi dengan lingkungan di sekitarnya. “Ketika semua orang berbicara tentang kendaraan otonom, visi mereka sangat tidak personal karena manusia melepaskan kendali pada mesin. Teknologi B2V justru kebalikannya. Teknologi ini menggunakan sinyal dari pikiran pengendara untuk membuat berkendara lebih menyenangkan dan nyaman,” kata Executive Vice President Nissan, Daniele Schillaci dalam keterangan resminya, Selasa (9/1/2018).

Melalui Nissan Intelligent Mobility, lanjut dia, Nissan membawa masyarakat pada dunia yang lebih baik dengan memberikan lebih otonomi, lebih banyak elektrifikasi, dan lebih banyak konektivitas. Terobosan terbaru dari Nissan ini merupakan hasil dari penelitian menggunakan teknologi penguraian kode pikiran untuk memprediksi tindakan pengendara dan mendeteksi ketidaknyaman.

Ada beberapa hal yang melekat pada B2V. Antara lain, prediksi yang bekerja dengan menangkap tanda-tanda dari pikiran pengendara tentang sebuah gerakan. Misalnya, memutar roda kemudi atau menekan pedal dapat dilakukan dengan teknologi driver assist yang dapat memulai aksi yang lebih cepat. Cara ini dapat memperbarui waktu reaksi dan meningkatkan berkendara secara manual.

Kedua, deteksi. Dengan mendeteksi dan mengevaluasi ketidaknyamanan pengendara, kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) dapat mengubah konfigurasi berkendara dan gaya berkendara pada mode otonom.
Tak Mau Serahkan Kendali ke Mesin, Nissan Pamer Teknologi B2V

"Penggunaan lainnya termasuk dalam menyesuaikan lingkungan internal kendaraan," kata Dr Lucian Gheorghe, Senior Innovation Researcher pada Nissan Research Center di Jepang yang memimpin penelitian B2V tersebut.

Misalnya, teknologi ini dapat menggunakan teknologi augmented reality (AR) untuk menyesuaikan apa yang pengendara lihat dan membuat suasana kabin yang lebih santai. “Potensi pengaplikasian dari teknologi ini sangat luar biasa. Penelitian ini akan menjadi acuan untuk inovasi-inovasi dalam kendaraan Nissan pada tahun-tahun mendatang,” kata Gheorghe.

B2V Nissan adalah yang pertama di dunia untuk model teknologi seperti ini. Pengendara menggunakan alat yang dapat mengukur gelombang aktivitas pikiran, yang kemudian dianalisis oleh sistem otonom. Dengan mengantisipasi pergerakan yang diinginkan, sistem tersebut akan melakukan pergerakan, seperti menggerakan roda pengendara atau memperlambat kendaraan – 0,2 sampai 0,5 detik lebih cepat dari pengendara, meskipun tak kentara.

Nissan akan menggunakan simulasi berkendara untuk mendemonstrasikan beberapa elemen dari teknologi tersebut pada CES.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8102 seconds (0.1#10.140)