Dituding Mata-Mata, Huawei dan ZTE Batal Ekspansi ke AS

Minggu, 14 Januari 2018 - 14:11 WIB
Dituding Mata-Mata, Huawei dan ZTE Batal Ekspansi ke AS
Dituding Mata-Mata, Huawei dan ZTE Batal Ekspansi ke AS
A A A
WASHINGTON - Ekspansi perusahaan teknologi China di Amerika Serikat (AS) kandas. Sejumlah nota kesepahaman perdagangan yang melibatkan swasta batal lantaran masuknya peran pemerintah melindungi asetnya.

Huawei misalnya. Tahun ini pembuat smartphone asal China tersebut bermaksud menjual produknya di AS dengan menjalin kemitraan bersama operator AT&T. Dan kemitraan rencana itu kandas di ujung jalan.

Raksasa teknologi China lainnya, yakni ZTE diyakini akan mengalami hal yang sama. ZTE akan menemui masalah dalam menandatangani kesepakatan dengan perusahaan tertentu di AS.

Seorang anggota parlemen dari Partai Republik awal pekan ini mengumumkan, bahwa pihaknya telah memperkenalkan undang-undang yang ditujukan khusus untuk Huawei dan ZTE. RUU yang diumumkan pada hari Jumat (12/1/2018) ini mencegah pemerintah federal bekerja sama dengan perusahaan yang menggunakan peralatan yang dibuat oleh Huawei dan ZTE, atau layanannya.

Laman Phone Arena menyebutkan, RUU diperkenalkan segera setelah berita AT&T membatalkan kemitraan dengan Huawei karena tekanan politik menjadi berita utama. Mike Conway dari Partai Republik yang memperkenalkan RUU tersebut mengutip kekhawatiran mata-mata. Pandangan ini berdasarkan sebuah laporan yang dikeluarkan oleh House Intelligence Committee pada tahun 2012. Laporan ini memberi tag Huawei dan ZTE sebagai ancaman nasional.

Teknologi komersial China dianggap merupakan wahana bagi Pemerintah China untuk memata-matai agen federal Amerika Serikat. Hal itu dianggap sebagai ancaman keamanan nasional yang berat. Mike Conway berpendapat, mengizinkan Huawei, ZTE, dan entitas terkait lainnya mengakses komunikasi pemerintah AS akan mengundang pengawasan China ke semua aspek kehidupan warga Negara Paman Sam.

Karena banyak perusahaan yang melakukan bisnis dengan Pemerintah AS, tentu saja banyak perusahaan swasta akan menghindari berbisnis dengan produsen teknologi China.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5655 seconds (0.1#10.140)